BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso terus berupaya menurunkan angka kemiskinan dengan menarik para investor agar mau menanamkan modal di kota tape tersebut.
Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat, mengatakan bahwa kehadiran para investor untuk menanamkan modal investasi akan membuka kran pertumbuhan ekonomi, yang bisa berdampak langsung pada penurunan angka kemiskinan.
“Tentu datangnya para investor akan memberikan progres yang baik bagi pertumbuhan ekonomi di Bondowoso. Itu juga akan menekan angka kemiskinan, dan itu yang menjadi konsentrasi saya saat ini, memacu nilai investasi dan menumbubhkan ekosistem ekonomi,” ujar Wabup Irwan saat meninjau lokasi pengembangan PLTP Ijen, Jumat (3/2/2023).
Ketua DPC PDI Perjuangan Bondowoso itu menuturkan, saat ini, kemiskinan di Kabupaten Bondowoso, meskipun mengalami penurunan, tetap berada di angka dua digit dari total penduduk sekitar 800 ribu jiwa.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bondowoso, Irwan menjelaskan, persentase angka kemiskinan di Bumi Ki Ronggo itu, pada Maret 2021 mencapai 14,73 persen, atau 115,18 ribu jiwa. Sementara pada Tahun 2022 di bulan yang sama turun menjadi 13,47 persen, atau 105,69 ribu jiwa.
“Meskipun kemiskinan di Bondowoso dalam kurun waktu dua tahun ini turun, angka tersebut masih cukup tinggi. Yang perlu diperhatikan, angka kemiskinan yang cukup tinggi ini tidak hanya terjadi di kota kita saja, namun di berbagai daerah di Jatim juga kondisinya tidak jauh berbeda, khususnya tapal kuda” terangnya.
Lebih lanjut, Wabup Irwan mengatakan, angka kemiskinan yang masih tinggi ini disebabkan pandemi Covid-19 selama hampir dua tahun, sehingga berpengaruh terhadap kondisi atau stabilitas ekonomi suatu daerah.
“Karena pandemi Covid-19 menyerang, aktivitas perekonomian tersendat, maka angka kemiskinan kembali meningkat,” jelasnya.
“Pandemi Covid-19 kemarin, mengakibatkan kurangnya daya beli masyarakat, dan bertambahnya jumlah pengangguran. Sebab banyak kantor maupun perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK),” lanjutnya.
Wabup Irwan juga mengaku, pihaknya sudah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan intervensi, agar angka kemiskinan di Bondowoso bisa terus berkurang. Salah satunya memaksimalkan program dari pemerintah pusat. Seperti BLT BBM, PKH, dan sebagainya.
Sementara untuk jangka panjang, tambah Wabup Irwan, pihaknya memaparkan sudah melakukan alokasi anggaran untuk pemberdayaan masyarakat, dan memaksimalkan potensi sumber daya yang ada di Bondowoso.
“Pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kemiskinan. Kita sudah maksimalkan program bantuan pemerintah dan daerah,” tuturnya.
“Selain itu, untuk menyiapkan ekosistem ekonomi ke depan, kita juga beri pendampingan pada pelaku UMKM supaya mereka melek digital, juga menggali potensi sumber daya di wilayah,” tandasnya. (ryo/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS