TULUNGAGUNG – Turun ke bawah, menyapa masyarakat dan mendengar semua keluhan masyarakat untuk diperjuangkan sudah menjadi kewajiban setiap kader PDI Perjuangan.
Dalam menjalankan kewajiban itu, setiap kader partai tentunya mempunyai cara dan strategi sendiri-sendiri. Seperti yang dilakukan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tulungagung, Heru Santoso.
Dia memilih menggunakan cara-cara yang tidak formal dan cenderung dadakan. Tapi tidak menghilangkan esensi dari setiap pertemuan yang dilakukannya.
“Intinya selalu menjalin komunikasi, menyerap aspirasi masyarakat dengan cara yang sangat santai,” kata Heru Santoso di Tulungagung, Kamis (18/5/2023).
Cara menyerap aspirasi dengan sangat santai yang dimaksud, salah satunya dengan menyinggahi warung kopi milik masyarakat Tulungagung secara dadakan.
Melakukan obrolan ringan, bercanda dan tertawa bersama dengan para pengunjung warung kopi dan pastinya juga menikmati cita rasa kopi dari setiap warung yang dikunjungi.

Menurut Heru, cara turba yang sudah dilakukannya sangatlah efektif. Karena dengan melakukan ngobrol santai, keluhan-keluhan masyarakat bisa mengalir sendiri secara organik.
Bahkan, solusi-solusi permasalahan masyarakat yang disampaikan sambil bercanda, justru sangat mengena dan mudah diingat serta bisa dilaksanakan oleh masyarakat.
“Dengan duduk bersama sambil nyeruput kopi, pastinya suasana hati menjadi lebih baik. Sehingga aspirasi masyarakat bisa mengalir dengan sendirinya,” ungkapnya.
Wakabid Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Tulungagung ini menambahkan, agenda menyerap aspirasi masyarakat dilakukan secara dadakan dan tidak harus dengan penjadwalan atau perencanaan.
Dia mengaku, di sela-sela waktunya menjadi anggota DPRD selalu menyempatkan waktu untuk mampir ke warung kopi milik warga di Dapilnya.
Meski hanya sekedar ngobrol dan tertawa bersama dengan pemilik maupun pengunjung warung kopi. Sehingga bisa menarik warga lain yang melihat untuk ikut bergabung dan menyampaikan aspirasinya tanpa rasa takut.

“Dengan cara sederhana ini, semua aspirasi yang masuk adalah murni dari hati masyarakat, sesuai kondisi riil yang ada di lingkungannya dan tanpa tedeng aling-aling,” ungkap Heru.
Kunjungan ke warung kopi secara dadakan, dia lakukan setiap saat. Artinya, agenda tibanya ini tidak hanya saat menjelang tahun-tahun politik saja.
Sebab, dia menyadari bahwa seorang anggota DPRD sekaligus pengurus PDI Perjuangan mempunyai kewajiban untuk selalu menjalin komunikasi dengan masyarakat.
Sekaligus bagian dari penguatan konsolidasi dengan semua komponen partai untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat.
Kunjungan ke warung kopi dengan dadakan, juga bisa digunakan untuk media sosialisasi program-program partai dan program-program pemerintah daerah.
“Dengan cara ini antara wakil rakyat dan masyarakat tidak ada batasan status dan tidak ada batasan ruang. Sehingga kami merasakan lebih efektif dan nyata,” tutup Heru. (sin/pr)