Minggu
04 Mei 2025 | 11 : 25

Tukang Becak Naik Haji

IMG-20250504-WA0000

INI bukan sinetron. Ini kisah kegigihan “wong cilik” di Lumajang menggapai mimpi. Bupati dan wakil bupati pun datang bersilaturahmi, tabik kepada warganya: sang pengayuh becak yang menginspirasi.

Adalah Syaifudin, calon jemaah haji berusia 75 tahun, warga Kelurahan Citrodiwangsan Kecamatan Lumajang. Sepanjang hidupnya, pria lanjut usia itu menggantungkan nafkah dari mengayuh becak sejak tahun 1978.

Di balik tubuh renta dan tangan keriputnya, tersimpan semangat besar yang tak pernah pudar. Bagi banyak orang, mimpi ke Tanah Suci mungkin terasa jauh, apalagi bagi tukang becak. Namun, bagi Syaifudin, keyakinan dan ketekunan justru menjadi modal utama mewujudkan impian itu.

Tahun 2025 ini menjadi momen paling membahagiakan dalam hidupnya. Setelah hampir lima dekade mengayuh becak, impian mulia itu akhirnya terkabul. Syaifudin dan istrinya tercatat sebagai calon jemaah haji dari Kabupaten Lumajang.

“Saya cuma ingin ibadah haji bersama istri saya, sebelum ajal menjemput,” kata Syaifudin mengawali ceritanya di hadapan Bupati Indah Amperawati dan  Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma, Sabtu (3/5/2025).

Setiap hari, selama puluhan tahun, Syaifudin mengayuh becaknya menyusuri jalanan Lumajang. Tak pernah mengeluh meski cuaca panas, hujan, atau tubuh lelah. Semua ia jalani dengan niat tulus mencari nafkah yang halal.

Tak ada tabungan besar. Tak ada pemasukan tetap. Tapi ada tekad yang tak bisa dinilai dengan angka. Setiap keping uang receh yang bisa disisihkan, ia tabung sedikit demi sedikit.

“Saya tidak pernah tergoda untuk memakai uang tabungan itu, meskipun hidup kadang sangat sulit,” ucap Syaifudin, mengenang masa-masa sulit saat kebutuhan rumah tangga mendesak.

Istrinya, yang setia mendampingi dalam senyap, juga memainkan peran penting. Ia mengelola keuangan keluarga dengan hemat dan sabar, menyiapkan kebutuhan sehari-hari tanpa banyak menuntut.

Pasangan sederhana ini mengajarkan arti perjuangan yang sesungguhnya. Mereka tak pernah tampil menonjol. Rumah mereka pun sederhana. Tapi keyakinan mereka akan janji Allah begitu besar.

Kabar mengharukan ini mengundang perhatian pemerintah daerah. Bupati Lumajang Indah Amperawati bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma dan Kepala Dinas Sosial, meluangkan waktu untuk mengunjungi kediaman Syaifudin pada Sabtu (2/5/2025).

Kedatangan bupati Indah dan wakil bupati Yudha bukan hanya sebagai bentuk penghormatan. Juga dukungan moral atas perjuangan hidup Syaifudin. Dengan penuh haru, Syaifudin menyambut para tamu dengan senyum bahagia dan mata berkaca-kaca.

“Beliau ini contoh nyata bahwa tidak ada usaha yang sia-sia. Dengan penghasilan terbatas, beliau tetap menabung, bertahun-tahun lamanya. Ini bukan hanya soal pergi haji, tapi tentang keteguhan hati dan nilai-nilai hidup yang luar biasa,” tutur Bunda Indah dalam sambutannya.

Sementara itu, Wakil Bupati Mas Yudha menyampaikan harapan agar perjalanan ibadah haji Syaifudin berjalan lancar dan penuh keberkahan. “Kami doakan semoga menjadi haji yang mabrur dan membawa inspirasi bagi warga Lumajang lainnya,” ucapnya.

Kabar bahwa Syaifudin akan berangkat haji pun cepat menyebar di lingkungan sekitar. Para tetangga, pelanggan becaknya, dan kerabat memberikan ucapan selamat serta tak sedikit yang terharu menyaksikan perjuangannya.

Bahkan beberapa warga mengatakan bahwa Syaifudin telah menjadi “guru kehidupan” bagi mereka. “Kita sering merasa susah, padahal belum seujung kuku perjuangan Pak Syaifudin,” ujar salah satu tetangganya.

Pemerintah Kabupaten Lumajang pun berharap agar kisah ini bisa menjadi motivasi bagi generasi muda. Bahwa hidup sederhana dan jujur, bukanlah hambatan untuk bermimpi besar.

Syaifudin dijadwalkan berangkat haji bersama kloter asal Lumajang pada pertengahan Juni 2025. Ia berharap dapat menjalankan semua rukun haji dengan lancar, dan kembali dalam keadaan sehat.

Kayuhan becak Syaifudin mungkin akan segera berhenti, namun jejak perjuangan dan ketulusannya akan terus mengayuh semangat banyak orang yang membutuhkannya.

Dari jalanan Lumajang menuju Tanah Suci, ia mengajarkan bahwa mimpi besar bisa dimulai dari langkah kecil dan hati yang ikhlas. (ndy/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Peringatan May Day, Bupati Sugiri Senam Bersama Ratusan Pekerja

PONOROGO – Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Kabupaten Ponorogo digelar di Alun-Alun setempat, pada ...
SEMENTARA ITU...

Novita Hardini Minta Pemerintah Daerah Perhatikan Kesejahteraan Kader Posyandu

TRENGGALEK — Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Trenggalek sekaligus anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, ...
PEREMPUAN

Firsta Yufi Raih Putri Indonesia 2025, Bupati Ipuk: Inspirasi Anak Muda

BANYUWANGI – Firsta Yufi Amarta Putri, perwakilan dari Banyuwangi, berhasil meraih gelar Puteri Indonesia 2025 ...
SEMENTARA ITU...

Tukang Becak Naik Haji

INI bukan sinetron. Ini kisah kegigihan “wong cilik” di Lumajang menggapai mimpi. Bupati dan wakil bupati pun ...
KRONIK

Guru Banting Murid, Arjuna Harap Ada Evaluasi Tes Psikis untuk Para Pendidik

SURABAYA – Sekretaris Komisi D DPRD Surabaya, Arjuna Rizki Dwi Krisnayana, berharap ada evaluasi sertifikasi psikis ...
EKSEKUTIF

Munas Apeksi VII di Surabaya Bahas Sekolah Rakyat hingga Kopdes Merah Putih

SURABAYA – Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2025 tidak lama lagi ...