BANYUWANGI – Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPST 3R) di Desa Balak, Kecamatan Songgon sudah mencapai 99 persen. TPST berkapasitas 84 ton per hari tersebut dijadwalkan bakal segera beroperasi penuh pada September 2023 mendatang.
“Alhamdulillah, progress konstruksi sudah mencapai 99 persen. Insya Allah akan segera beroperasi,” ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat meninjau lokasi TPST 3R Balak, Senin (28/8/2023).
TPST itu merupakan pelaksanaan program Banyuwangi Hijau sebagai upaya pengendalian sampah, khususnya plastik dengan memilah sampah langsung dari rumah tangga. Banyuwangi Hijau merupakan kelanjutan dari Project Stop (Stop Ocean Plastics) yang sukses dijalankan di Kecamatan Muncar sejak 2018 oleh NGO PT. Systemiq Lestari Indonesia, didanai pemerintah Norwegia dan institusi bisnis Borealis dari Austria.
TPST dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektare di Desa Balak, Kecamatan Songgon, yang nantinya akan menjangkau 33 desa di 6 kecamatan, yakni Songgon, Rogojampi, Kabat, Sempu, Genteng, dan Singojuruh.
“TPST ini harapannya bisa menyerap banyak tenaga kerja. Sehingga warga bisa ikut mendapatkan manfaat dari kehadirannya. Namun tetap yang paling penting terhadap masalah sampah adalah bagaimana kita bijak memproduksi sampah,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Dengan kapasitas mengolah sampah hingga 84 ton per hari, atau diperkirakan mampu memproses sampah yang dihasilkan oleh 250 ribu populasi atau sekitar 54 ribu rumah tangga per hari, Bupati Ipuk berharap TPST 3R Balak bisa menjadi solusi masalah persampahan sekaligus menjadi stimulus penggerak ekonomi warga.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dwi Handayani, menjelaskan untuk mendukung program ini, Pemkab Banyuwangi melibatkan pemerintahan desa terkait pemanfaatannya.
“Semua desa yang terlibat, dilakukan konsolidasi dulu dengan warga lalu tanda tangan komitmen untuk menjalankan program. Karena ini menyangkut apa-apa saja yang perlu disiapkan desa. Lalu desa akan mengeluarkan perdes pengolahan dan pungutan sampah,” jelas Handayani.
Project Manager Banyuwangi Hijau, Steven Sujoto, menjelaskan pembangunan konstruksi TPST 3R Balak ditargetkan rampung pada September 2023. Meski belum resmi beroperasi, sejak 7 Agustus lalu TPST 3R Balak sudah melakukan uji coba. Sedikitnya sudah ada 400 keluarga di Desa Balak yang telah dilayani pengelolaan sampahnya.
“Saat ini baru Desa Balak yang kami layani. Rencananya awal September kami akan perluas lagi ke Desa Singolatren dengan sasaran 400 keluarga. Begitu seterusnya, sehingga akhir tahun ini kami targetkan bisa menjangkau 28 desa dari total 33 desa yang akan dilayani,” kata Steven.
Steven ia juga menjelaskan, dalam proses operasional TPST 3R Balak melibatkan warga sekitar. Di TPS ini nanti diproyeksikan ada 275 pekerja yang terlibat dalam pemilahan sampah. (aras/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS