BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, meninjau langsung Agro Wisata Tamansuruh (AWT) hasil pengerjaan revitalisasi yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kamis (29/12/2022).
Bupati Ipuk mengatakan, revitalisi yang meliputi gugusan rumah khas Suku Osing (masyarakat asli Banyuwangi) dan sejumlah fasilitas lainnya. Dengan begitu, penataan ruang yang berpadu dengan kawasan pertanian membuat suasana makin indah dan sejuk.
“Sudah rampung, sudah kami cek. Terima kasih pemerintah pusat yang terus mendukung Banyuwangi. Semoga hadirnya AWT dengan wajah baru ini bisa lebih memacu pemulihan ekonomi di Banyuwangi,” ujar Bupati Ipuk.
Agro Wisata Tamansuruh yang terletak di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, merupakan destinasi seluas 10,5 hektare. Revitalisasi AWT sendiri mengusung konsep Desa Osing, sebuah desa wisata yang menyuguhkan keotentikan budaya asli Suku Osing, masyarakat asli Banyuwangi.

Bupati Ipuk menjelaskan, nuansa khas keaslian budaya Osing sangat terasa. Gugusan Rumah Osing yang dikelilingi taman bunga menghiasi kawasan tersebut.
“Bangunan fisiknya sudah selesai, penataan ruang nanti menjadi pekerjaan pemkab. Ini akan terus kami kerjakan dan sempurnakan bersama dinas-dinas terkait. Harapan kami, seiring penyerahan oleh Kementerian PUPR, pengerjaan penataan ruang juga sudah selesai,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.
AWT yang derada di kawasan ini akan membuat pengunjung menikmati pemandangan Gunung Ijen dan Selat Bali dari ketinggian sekitar 450 meter di atas permukaan lau (mdpl). Eksotisme pemandangan tersebut bisa dirasakan saat pengunjung berada di aula besar yang dikelilingi kolam air di tengah kawasan AWT.
Bupati Ipuk juga menuturkan, desain AWT merupakan perpaduan antara kearifan lokal dan pemanfaatan teknologi. Selain menyuguhkan atraksi budaya dan kegiatan adat Osing secara rutin, lokasi tersebut juga akan dilengkapi perpustakaan digital dan ruang aktivitas “Smart Kampung”, sebuah program digitalisasi desa yang digagas Pemerintah (Pemkab) Banyuwangi.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas PU Cipta Karya Pertamanan Permukiman (CKPP) Kabupaten Banyuwangi, Danang Hartanto, mengatakan, meski telah rampung kawasan AWT masih di bawah kewenangan Kementerian PUPR.
“Saat ini masih dalam tahap pemeliharaan oleh pihak ketiga. Dijadwalkan Mei 2023 baru diserahkan ke Pemkab Banyuwangi,” ujarnya.
Danang mengatakan Bupati Ipuk telah menginstruksikan jajaran OPD terkait untuk ambil bagian dalam proses penyiapan kawasan tersebut.
“Kami bagi tugas. Misalnya Dinas Pertanian akan menyiapkan penataan ruang , Dinas PU CKPP pemeliharaan fasilitas dan Dinas Lingkungan Hidup untuk pemeliharaan kebersihannya,” jelasnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS