PONOROGO – Mengakhiri safari politiknya di Ponorogo, calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyempatkan untuk meninjau progres pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) yang berada di kawasan Gunung Gamping, Kecamatan Sampung, Jumat (19/1/2024) sore.
Kedatangan Ganjar disambut dengan sangat antusias oleh ribuan masyarakat Ponorogo yang menunggunya sejak siang. Mereka berebut berjabat tangan dengan Ganjar. Selain itu, Ganjar juga disambut oleh penampilan 16 dadak merak Reog Ponorogo. Ganjar mengaku kagum dengan kemegahan struktur bangunan setinggi 126 meter itu.
Menurutnya, pembangunan MRMP merupakan langkah yang tepat untuk melestarikan serta mengembangkan potensi seni budaya daerah. Ke depan, dia ingin agar negara juga membangun ketahanan budaya.
“Kalau bicara seni dan budaya, maka dalam ketahanan nasional kita juga harus masuk pada ketahanan budaya agar kita tidak digempur oleh budaya lain dan bisa jadi tuan rumah,” ujar Ganjar.
“Mudah-mudahan di Ponorogo orang akan bisa melihat bahwa kalau belajar mengetahui dan meneliti tentang Reog bisa datang ke sini. Semacam Reog center-lah,” jelas capres yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Partai Hanura, dan Perindo itu.
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu juga mengungkapkan, sebagai budaya yang mendunia, Reog Ponorogo sudah sepantasnya menjadi brand mark (keunikan) budaya dunia dari Indonesia.
“Saya keliling banyak tempat di Indonesia, bahkan ke Suriname, mereka berharap sekali Reog dan cara memainkannya. Lihat di luar Jawa, orang-orang dari Jawa trans, sampai membuat reog bahannya dari plastik jadi sangat sederhana. Ekspresikannya dia sampai segitu. Saya bayangkan, apa yang di Ponorogo betul-betul jadi brand mark untuk mereka memainkan Reog,” terang politisi PDI Perjuangan itu.
Sekadar informasi, proyek monumen yang dibangun sejak 2022 itu ditargetkan rampung pada tahun ini. Ketinggian Monumen Reog, yang digadang-gadang mengalahkan Garuda Wisnu Kencana (GWK), itu akan menjadi kawasan wisata terintegrasi dengan wisata lainnya, seperti Sarangan, Magetan, Jawa Timur dan Karanganyar, Jawa Tengah. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS