SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Agatha Retnosari, mengatakan bahwa perempuan harus bisa mandiri, berdaya dalam ekonomi dengan cara mengembangkan skill-nya atau kemampuannya.
Hal tersebut disampaikan Agatha saat membuka acara Workshop Penguatan Usaha KUKM Pembuatan Produk (Olahan Roti) Wilayah Kota Surabaya di Aria Centra Hotel Surabaya, Rabu (22/11/2023).
Menurut Agatha, pelatihan terhadap para perempuan tidak sekadar untuk mengembangkan kemampuan mereka mengolah produk. Akan tetapi, ia juga meyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Dengan pelatihan ini, saya berharap kemampuan mereka berkembang. Kebiasaan ibu-ibu untuk membuat kue, tidak hanya musiman. Tidak hanya pas lebaran saja. Tapi memang menjadi usaha mandiri untuk menopang ekonomi keluarga,” ujarnya.
Agatha menuturkan, selama ini, dirinya mendapati ibu-ibu begitu antusias mengikuti pelatihan atau workshop kewirausahaan yang digelarnya bersama Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur. Hal tersebut, jelas Agatha, menunjukkan bahwa masyarakat punya keinginan dan kemampuan untuk berkembang.
“Sebenarnya mereka itu butuh fasilitas. Kita tinggal beri pelatihan, kita dampingi mereka buka usaha, ngurus izinnya bagaimana. Kalau perlu, kita juga sambungkan dengan perbankan untuk permodalan. Saya yakin, ibu-ibu ini akan bisa mengembangkannya,” tuturnya.
Dengan perempuan berdaya dan mandiri, tegas Agatha, tidak hanya persoalan ekonomi yang mampu dimajukan. Beberapa persoalan lainnya, seperti stunting, akan lebih muda ditangani.
“Kemandiri perempuan tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi. Akan tetapi juga banyak hal. Seperti penanganan stunting,” jelasnya.
“Upaya untuk mendorong perempuan mandiri dan berdaya ini juga selaras dengan program Pak Ganjar. Afirmative action untuk perempuan. Ke depan, perempuan bukan lagi pelengkap. Tapi mereka benar-benar berada pada posisi dan peran yang setara dalam memajukan keluarga dan negara,” tandasnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS