SURABAYA – Surabaya menjadi daerah keempat terbesar di Indonesia yang menerbitkan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi pelaku usaha. Berdasarkan catatan sejak 4 Agustus 2021-22 Desember 2022, Pemkot Surabaya telah menerbitkan 57.828 NIB.
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan realisasi penerbitan NIB Surabaya terbesar keempat se-Indonesia. Hal ini sejalan dengan program ekonomi kerakyatan yang digeber pemkot untuk mendorong perekonomian warga.
“Dan itu terbukti dengan dengan laju ekonomi kita 7,17 persen (Tahun 2022). Kemudian penurunan kemiskinan (Tingkat Pengangguran Terbuka) dari 9,68 persen (2021) menjadi 7,62 persen (2022),” kata Eri di Surabaya, Senin (25/12/2022).
Dia memastikan, tahun 2023 pemkot sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3 triliun untuk UMKM Surabaya. Sehingga, dengan anggaran tersebut dapat digunakan untuk kepentingan mereka.
Sejumlah inovasi ekonomi kerakyatan Surabaya juga mendapatkan apresiasi dari Innovative Government Award (IGA) tahun 2022. Penghargaan tersebut dari Kemendagri yang diterima Wali Kota Eri.
“Penghargaan yang kita dapat kemarin adalah sebagai kota terinovasi. Ini kedua kali Kota Surabaya berturut-turut. Dan ini yang membuat kami menjadi semangat, menjadi motivasi kami bagaimana inovasi yang kita lakukan untuk kepentingan umat,” ujarnya.
Eri menjelaskan, bahwa inovasi yang meraih IGA Tahun 2022 dari Kemendagri itu adalah aplikasi e-Peken dan program Jagongan Cegah Stunting (Jago Centing). Melalui program Jago Centing, pemkot berkomitmen menekan angka stunting dengan dikoneksikan e-Peken untuk meningkatkan perekonomian dan peran serta masyarakat.
“Jadi inovasi-inovasi ini diperlukan (pemerintah daerah). Saya matur nuwun (terima kasih) kepada Pak Mendagri dan Pak MenPAN-RB yang terus memberikan kami motivasi untuk berinovasi. Karena tujuan inovasi ini adalah percepatan-percepatan pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah untuk kepentingan masyarakat yang lebih besar,” jelasnya.
Ia memaparkan, bahwa inovasi e-Peken menjadi salah satu bukti keseriusan pemkot dalam mengentas kemiskinan dan mengurangi pengangguran. Bahkan melalui e-Peken, belanja APBD Surabaya untuk sektor Usaha Mikro dan Kecil (UMK) menjadi yang terbesar se-Indonesia dengan capaian Rp 1,2 triliun.
“Ini dibuktikan dengan e-Peken yang belanjanya semakin besar dan dibuktikan dengan belanja APBD Surabaya untuk produk UMKM Rp1,2 T,” pungkasnya.
Sebagai diketahui, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Surabaya mencatat, data per tanggal 4 Agustus 2021 hingga 22 Desember 2022, sebanyak 57.828 NIB telah diterbitkan di Kota Pahlawan.
Bahkan, pada Triwulan III Tahun 2022, ada sebanyak 12.296 NIB yang sudah diterbitkan di Surabaya. Sementara sejak 4 Agustus 2021 hingga 30 September 2022, realisasi NIB di Kota Surabaya mencapai 42.256. (nia/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS