JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan, tarif tol jembatan Suramadu dipangkas 50 persen. Penurunan tarif ini untuk menumbuhkan perekonomian di wilayah Surabaya dan Madura.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan, keputusan itu diambil dalam rapat terbatas membahas pengembangan wilayah kaki jembatan Suramadu, dipimpin Presiden Jokowi.
Dalam rapat, jelas mantan Sekjen PDI Perjuangan itu, diputuskan agar tarif tol Suramadu dipotong, sehingga hanya menjadi 50%. Alasannya, tingginya harga tol selama ini membuat harga barang yang berasal dari Surabaya dan Madura, menjadi mahal.
Selama ini, untuk angkutan dari Surabaya-Madura atau sebaliknya untuk kendaraan beroda 4 tarifnya Rp 90 ribu truk besar, Rp 60 ribu truk sedang, dan Rp 30 ribu untuk sedan. “Presiden minta diturunkan, kalau bisa lebih rendah dari 50 persen. Ini sudah sangat membantu masyarakat,” tegas Pramono di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Rapat terbatas itu dihadiri Wapres Jusuf Kalla, Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menko Bidang PMK Puan Maharani, Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, Mendagri Tahjo Kumolo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menhub Ignasius Jonan, Menkominfo Rudiantara, Gubernur Jatim Soekarwo, dan Wali Kota Surabaya terpilih Tri Rismaharini.
Wali Kota terpilih Surabaya, Tri Rismaharini, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah membantu warga Surabaya terkait pengembangana wilayah kaki Jembatan Suramadu. Sebab selain menurunkan tarif tol, tak kalah penting, Jokowi telah memutuskan untuk mengembangkan perekonomian di wilayah tersebut.
Menurut Risma, sudah bertahun-tahun warga Surabaya di kaki Suramadu menderita karena tidak bisa meningkatkan status hak tanahnya, bahkan proses seluruh administrasi pertanahan.
“Dengan rapat hari ini, maka warga Surabaya bisa mengurus hak-haknya seperti masyarakat yang lain,” kata Risma
Sementara, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mengaku sangat senang dengan keputusan presiden itu. Pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini menjelaskan, sebenarnya utang pembangunan Jembatan Suramadu sudah hampir lunas, sehingga sebenarnya tidak masalah bila tarif tol Suramadu dibebaskan. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS