MALANG – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang Tantri Bararoh terus berupaya mendorong kesadaran perempuan untuk berperan aktif dalam dunia politik. Selama ini, kata dia, keterwakilan perempuan dalam pentas politik terbilang masih rendah.
Sebab itulah, narasi-narasi keperempuanan yang sering terpinggirkan masih saja terus terjadi. Bahkan menurut Tantri, keterwakilan perempuan dalam dunia politik praktis saat ini masih bisa dibilang hanya untuk gugur kewajiban syarat parlemen maupun pendaftaran caleg.
“Selebihnya, saat kontestasi, hanya segelintir saja politisi perempuan yang terpilih. Jadi saya kira fenomena ini harus mampu dijawab oleh kita sendiri, perempuan dalam menjawab kepercayaan dan harapan publik,” tegas Tantri yang juga Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Malang ini.
Hal itu dia ungkapkan usai menjadi narasumber Seminar Nasional: Peran Perempuan dalam Politik, yang digelar BEM Universitas Muhammadyah Malang, Senin (26/5/2025).
Dia menambahkan, perempuan masih menyandang tantangan besar untuk terlibat dalam politik praktis.
“Ada kritik, keterwakilan perempuan dalam politik masih belum dominan. Perempuan masih dihadapkan bahwa dalam demokrasi terbuka, meski ada 30 persen keterwakilan perempuan di legislatif, tetap saja kalah dengan yang modal besar (oligarki),” ujarnya.
Sebab itulah, sebut Tantri, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi politisi perempuan ke depannya.
Dia mendorong agar perempuan lebih proaktif dan berani turun ke bawah menyapa masyarakat. Jika tak begitu, kata Tantri, maka keterwakilan perempuan yang sudah jadi modal akan menjadi sia-sia.
Tak hanya itu, sebelum menuju ke sana, politisi perempuan tetap harus membekali diri dengan kapasitas dan kemandirian yang benar-benar sesuai dalam konsep berdikari seperti ajaran ideologis pendiri bangsa, Bung Karno.
“Ya, politisi perempuan tetap harus membekali diri dengan kapasitas, wawasan dan pengetahuan. Dalam demokrasi terbuka saat ini, mengandalkan diri sebagai perempuan anggun saja tidak cukup. Harus benar-benar pintar, berwawasan dan berdikari juga,” papar Bendahara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang ini.
Sebagai informasi, dari 50 anggota DPRD Kabupaten Malang saat ini, jumlah politisi perempuan masih rendah. Rinciannya, 4 orang dari Fraksi PDI Perjuangan, 3 orang dari Fraksi PKB, dan masing-masing 1 orang dari Fraksi Gerindra dan Fraksi Golkar. (ull/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS