MANADO – Kedatangan Menteri Sosial RI Tri Rismaharini disambut hangat masyarakat korban banjir di Kota Manado, Sulawesi Utara dan penuh apresiasi.
Di lokasi bencana banjir di Kelurahan Ternate Tanjung, Kecamatan Singkil, ada warga yang sampai menangis terharu melihat Risma. Mereka berebut menyalami Risma, karena baru kali ini ada seorang menteri berkunjung.
Baca juga: Masih Tinjau Kawasan Bencana Banjir, dari Jatim Risma Meluncur ke Malut
Ketua Forum Generasi Muda Manado yang juga warga Kelurahan Ternate Tanjung Wawan Ahmad mengucapkan terima kasih kepada Risma, yang meninjau langsung lokasi banjir.
“Kami sangat senang, berterima kasih dan sangat menyentuh karena baru kali ini ada seorang menteri datang di lokasi ini. Apalagi beliau bisa mendengar langsung apa yang menjadi harapan warga,” ungkap Wawan Ahmad kepada awak media, Rabu (20/1/2021).

Dia pun mengaku terharu melihat mantan Wali Kota Surabaya itu datang dan langsung memimpin upaya penanggulangan masalah banjir di kelurahan ini.
“Semoga kedatangan Mensos bisa mengkoordinasikan dengan pihak atau lembaga terkait khususnya pemerintah daerah dalam mencari solusi untuk kami yang tinggal di bantaran DAS,” harapnya.
Ahmad mengatakan, Kecamatan Singkil lebih khusus di bantaran DAS, banjir sudah menjadi langganan bagi warga. Menurut dia, di wilayahnya, jika intensitas hujan tinggi sudah pasti rumah warga banyak yang tergenang air.
Sementara itu, Mensos Tri Rismaharini mengunjungi tiga titik banjir dan longsor yakni di Kecamatan Ternate Tanjung, Kecamatan Malalayang, dan Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa. Risma menyerahkan bantuan senilai Rp1,8 miliar untuk penanganan bencana banjir dan tanah longsor tersebut.

Ternate Tanjung merupakan area pemukiman warga dekat bantaran sungai. Di wilayah ini, dia datang langsung bergerak, mulai dari menyerahkan bantuan untuk warga, berupa makanan anak-anak, peralatan dapur hingga memberikan santunan kepada ahli waris korban banjir.
Kementerian Sosial menyalurkan bantuan untuk penanganan bencana di Provinsi Sulawesi Utara senilai total Rp 1.854.485.260.
Bantuan terdiri Bantuan Logistik Tanggap Darurat senilai Rp1.632.606.660 yang dikirimkan dari gudang pusat Kemensos. Lalu sembako 500 paket senilai Rp100.000.000, serta perlengkapan pengungsian senilai Rp 31.878.600.
Perlengkapan pengungsian tersebut di antaranya, mie Instan 50 dus, abon 50 kg, makanan kaleng 500 kaleng, susu ibu hamil 20 dus, susu UHT 10 dus, perlengkapan mandi, selimut 250 buah, baju anak 216 buah, pembalut wanita 20 buah, dan popok bayi 206 buah.

Selain itu, Kemensos juga memberikan bantuan Santunan Ahli Waris bagi keluarga korban meninggal dunia sebanyak 6 Jiwa senilai Rp 90.000.000.
Menurut Risma para korban banjir di Manado membutuhkan perbaikan infrastruktur. Untuk itu terkait perbaikan ini akan dilaporkan Risma ke Presiden Jokowi.
“Selain bantuan dan santunan untuk keluarga korban, mereka membutuhkan rumah susun untuk relokasi,” terang Risma.
Ke depan, tambah Risma, harus ada pintu air dan pompa di wilayah ini untuk mengatasi banjir ketika air laut pasang dan curah hujan tinggi.
Seperti diketahui, banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Manado, akibat hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil pada Sabtu (16/1/2021). (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS