PONOROGO – Menindaklanjuti pembongkaran tugu pencak silat atas arahan Pemprov Jatim, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo mengambil jalan tengah. Alih-alih merobohkan, justru Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, ingin mengalihfungsikan tugu pencak silat itu menjadi tugu Pancasila. Hal itu merupakan hasil kesepakatan bersama sejumlah pihak, termasuk dengan perguruan pencak silat yang ada di Ponorogo.
“Kalau kemudian dirobohkan saja tanpa melihat keringat teman-teman saat membangun tugu, maka akan tidak mencolok. Semua ingin happy, perguruan silat jadi baik,” ujar Bupati Sugiri di Ponorogo, Jumat (24/11/2023).
Menurut Bupati Sugiri, alasan mengubah tuga pencak silat jadi tugu Pancasila, agar tidak ada yang merasa dikotak-kotakkan. Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan alih-sungsi tersebut justru akan menaikkan ‘derajat’ tugu.
“Saya dorong, ayo pemuda yang hebat, saya hibahkan kegagahan itu kepada kegagahan Pancasila. Sehingga tidak ada lagi bendera yang lebih tinggi daripada merah putih. Tak ada lambang yang lebih tinggi daripada garuda,” jelasnya.
“Temboknya tetap, gambar berubah menjadi burung garuda. Lalu ke-5 sila Pancasila. Bawahnya ada tulisan supported by perguruan silat di situ,” imbuhnya.
Pihaknya pun akan mulai mengubah tugu-tugu pencak silat ke tugu Pancasila tersebut pada 1 Desember mendatang. “Secara nilai, tidak mengurangi harkat martabat organisasi. Malah dahsyat,” tandasnya.
Seperti diketahui, di Ponorogo, ada sekitar 600 lebih tugu dari perguruan pencak silat yang tersebar di semua kecamatan. Dari sekian banyaknya tugu, sudah ada 2 yang terlanjur dirobohkan beberapa waktu lalu, sebelum adanya keputusan baru untuk diubah menjadi tugu Pancasila. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS