SURABAYA -Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi minta jajarannya kembali menggiatkan tes usap massal, swab hunter dan pelaksanaan testing, tracing dan treatment (3T) untuk menghadapi lonjakan Covid-19, khususnya varian Omicron.
“Kalau memasifkan kembali tes usap massal, swab hunter dan 3T, nanti akan lebih tahu klaster-klasternya, minimal tracing itu 1:20. Jangan sampai menjadi bom waktu seperti varian Delta di tahun 2021,” jelas Eri di Surabaya, Senin (7/2/2022).
Menurut Cak Eri, sapaan akrabnya, hal itu dilakukan agar pasien yang terpapar Covid-19 di Surabaya dapat diketahui dan cepat tertangani. Eri sebelumnya mengatakan pihaknya akan menerapkan tes usap secara acak di wilayah perkampungan di Kota Pahlawan.
Testing acak akan diutamakan bagi wilayah perkampungan yang sebelumnya ditemukan kasus Omicron. Tak hanya menerapkan tes usap acak untuk mencegah kenaikan kasus Omicron, politisi PDI Perjuangan ini juga mendorong masyarakat menguatkan kembali Satgas Kampung Tangguh.
Langkah preventif tersebut dilakukan untuk mengontrol keluar masuknya warga dari luar daerah. “Satgas Kampung Tangguh itu harus dikuatkan lagi, untuk lebih menjaga kampung. Kemudian, posisi warga yang dari bepergian keluar kota juga harus mau dilakukan tes usap PCR,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan pihaknya sedang melakukan berbagai langkah antisipasi sesuai instruksi Wali Kota Eri Cahyadi.
Di antaranya melakukan swab hunter, pengoptimalan aplikasi PeduliLindungi di tempat rekreasi hiburan umum (RHU), pengaturan jam buka tutup warung kopi, swalayan, kafe, dan lainnya.
“Kami telah mengirim surat ke kelurahan dan kecamatan se-Surabaya untuk melakukan giat rutin penertiban, terkait antisipasi dan pencegahan Covid-19 varian Omicron,” katanya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS