PONOROGO – Upaya pencegahan stunting terus digencarkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo. Berdasarkan bulan timbang, angka stunting menurun dari 9,3 persen pada 2023, lalu turun tinggal 8 persen pada 2024.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan stunting bisa ditekan hingga 4 persen di tahun 2025.
Hal itu disampaikan Sugiri saat membuka workshop peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-65 di Aula Hotel Gajah Mada Ponorogo, Kamis (13/2/2025).
“Target stunting turun 4 persen, harus bisa,” ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Karena itu, sinergitas dan kolaborasi lintas sektor dibutuhkan untuk menekan kasus stunting. Mulai dari tenaga kesehatan, pendidik, PKK, pemerintah desa, hingga masyarakat.
Menurutnya, keterlibatan stakeholder untuk mengatasi stunting sedini mungkin dimulai dari pemangku wilayah terkecil, seperti perangkat desa.
“Maka di desa, perangkat desa, yang punya wilayah harus tahu kalau ada anak selesai married, misalnya hamil harus dikontrol pengawasannya, kesehatannya,” tuturnya.
“Agar bayi tidak stunting, maka harus tahu kondisinya by name by adress,” lanjutnya.
Apalagi, tambahnya, angka kematian ibu di Ponorogo sebanyak 11 kasus sepanjang 2024. Ada peningkatan 3 kasus dibandingkan tahun sebelumnya, namun penyebab kematian bukan seluruhnya karena proses persalinan.
Sedangkan angka kematian bayi tercatat 121 kasus, menurun dibandingkan 2023 yang mencapai 124.
“Ada yang meninggal karena penyakit yang melatarbelakanginya. Kita libatkan semua unsur agar bisa selesai secara dini,” tandasnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS