JAKARTA – DPP PDI Perjuangan menggelar Tahlil dan Gema Sholawat Cinta Tanah Air, Haul Bung Karno ke-52 di lingkungan Sekolah Partai PDI Perjuangan, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2022) malam.
Acara itu dihelat untuk mendoakan Sang Proklamator yang juga Presiden Pertama Republik Indonesia Ir Soekarno atau Bung Karno yang meninggal dunia 52 tahun lalu, atau pada 21 Juni 1970 di usia 69 tahun.
Doa bersama itu melibatkan seluruh unsur agama dan penganut kepercayaan. Tampak hadir, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Hamka Haq, serta Majelis Taklim dan Sholawat Syubbanul Muslimin.

Pendiri Syubbanul Muslimin KH Hafidzul Hakiem Noer atau akrab disapa Gus Hafidz memimpin majelis itu. Pembacaan Surat Yasin dan Tahlil untuk arwah Bung Karno digelar di Masjid At-Taufiq
Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani mengucapkan terima kasihnya atas doa yang diberikan kepada Proklamator Bung Karno.
Dia mengaku merasa terhomat lantaran banyak yang hadir dan mendoakan sang proklamator dalam Tahlil dan Gema Sholawat Cinta Tanah Air, Haul Bung Karno ke-52 di Masjid At-Taufiq, di lingkungan Sekolah Partai.

“Alhamdulillah bahwa menjelang haul besok 21 (Juni) hari wafatnya Bapak Soekarno, kita bisa berkumpul disini untuk melantunkan doa-doa yang terbaik bagi almarhum bapak Soekarno yang berjasa dalam memerdekakan bangsa ini,” ucap Puan.
“Dan terima kasih atas kehadirannya, terima kasih atas doanya, dan kita berdoa bersama-sama, sehingga Insya Allah bangsa Indonesia ke depannya akan menjadi lebih baik, menjadi bangsa yang selalu bertoleransi, menjadi bangsa yang selalu bersatu, menjadi bangsa yang bisa mensejahterahkan rakyatnya,” tambahnya.
Sementara, Ahmad Basarah menyampaikan, selain digelar tahlil dan yasin, juga diadakan doa bersama antar umat beragama.

“Di gedung Sekolah Partai juga diadakan doa dari agama-agama yang lain, karena doa bagi umat beragama di Indonesia itu sifatnya universal. Selain itu kader-kader PDI Perjuangan di seluruh Indonesia mengikuti tahlil ini secara virtual,” jelas Basarah.
Hamka Haq pun mengatakan, malam ini sangat spesial dan istimewa, terlebih diiringi oleh gebyar shalawat oleh Syubbanul Muslimin Indonesia.
“Kita memperingati haul Bung Karno bukan hanya mendoakan karena beliau sudah wafat 52 tahun yang lalu, tetapi sesungguhnya yang paling utama ialah mari kita meneruskan cita-cita perjuangannya. Beliau telah mengantar bangsa Indonesia ke depan pintu gerbang dan kita sekarang sudah merdeka,” kata Hamka Haq. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS