JEMBER – Sebuah video tentang petugas Tim Unit Reaksi Cepat (TURC) Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPU BMSDA) Jember membersihkan sampah yang menumpuk di gorong-gorong perumahan warga, viral di media sosial.
Jadi sorotan, karena petugas tersebut masuk gorong-gorong tanpa alat yang memadai. Termasuk alat pelindung diri.
Mereka hanya mengenakan mantel atau jas hujan berbahan plastik yang sekali pakai. Tak sedikit warganet yang mengritik aksi petugas tersebut karena dianggap membahayakan.
Di satu sisi, ada warganet yang memuji totalitas petugas. Karena rela masuk ke gorong-gorong penuh sampah yang bau, demi menyelamatkan warga dari potensi banjir.
Ketua Komisi A DPRD Jember Tabroni mengaku prihatin melihat video petugas TURC DPU BMSDA Jember yang masuk ke gorong-gorong tanpa alat pengaman.
Menurut Tabroni, nemestinya para TURC bekerja harus sesuai dengan SOP yang ada.
Atas persoalan tersebut, dalam waktu dekat Komisi A DPRD Jember akan memanggil petugas TURC dan Dinas PU Bina Marga secara bergantian, pada waktu yang berbeda.
Tabroni, yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Jember tersebut menjelaskan, pemanggilan dilakukan agar para TURC bisa menjelaskan panjang lebar terkait tugas dan kebutuhan.
“Tim TURC nanti akan diundang ke DPRD. Dinas PU tidak usah dulu. Agar mereka bisa bicara bebas terkait kebutuhan lapangan dan perihal lainnya,” ujar Tabroni.
Bupati Jember pun angkat bicara terkait viralnya video tersebut. Ia mengaku menyayangkan tindakan petugasnya di lapangan yang nekat membersihkan gorong-gorong tanpa alat pengamanan yang memadai.
“Saya sudah tegur keras teman-teman Bina Marga. Tidak boleh seperti itu. Mereka ingin cepat saja,” ujar Hendy, Senin.
Menurut Hendy, DPU Bina Marga serta instansi lain seperti BPBD Jember sebenarnya sudah memiliki alat untuk membersihkan gorong-gorong. Namun jarang dipakai petugas di lapangan. (rio/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS