JEMBER – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Jember Suharto berharap petani kopi Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari menggunakan pupuk organik.
Harapan itu dia sampaikan agar petani kopi di Desa Badean tidak selalu tergantung kepada pupuk kimia.
“Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat mengganggu unsur hara tanah. Karenanya, ke depan dapat kita kembangkan pola pertanian organik, yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya saat Sosialisasi Raperda Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, yang diselenggarakan di Wisata Puncak Badean, Senin (9/12/2024).
Dengan pengembangan pertanian organik, kata Suharto, selain dapat mengurangi ketergantungan petani kepada pupuk kimia, juga dapat memperbaiki unsur hara tanah.
Karenanya, pendampingan pemberdayaan petani berpola organik diperlukan mendatangkan para ahli yang dapat memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik.
“Termasuk juga pembuatan pestisida organik, dengan mendatangkan para ahlinya untuk dapat mendampingi petani,” ujarnya.
Sejalan dengan pemikiran legislator Banteng, Muhlis warga Desa Badean menyampaikan sudah selayaknya petani kopi di wilayahnya tidak tergantung dengan pupuk kimia.
Karena menurutnya, jika ketergantungan itu masih tinggi, keinginan petani kopi di Desa Badean naik kelas bisa terhambat. Pasalnya produksi terhambat hanya karena pupuk yang susah didapatkan.
“Karena memang kami berbudidaya kopi di lahan milik Perum Perhutani, sehingga belum tercover dalam pemenuhan kebutuhan pupuknya,” terang Muhlis. (art/pr)