Minggu
09 Februari 2025 | 12 : 50

Slamet Riyanto Ajak Masyarakat Sine Jaga Pancasila

pdip-jatim-dped-ngawi-061022-slamet-riyantoo-1

NGAWI – Ketua komisi II DPRD Kabupaten Ngawi, Slamet Riyanto menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan di Desa Pocol, Kecamatan Sine, pada Rabu sore (5/10/2022).

Acara sosialisasi digelar di kantor desa setempat. Sosialisasi dihadiri sejumlah warga. Mulai dari tokoh masyarakat desa setempat, ketua RT/RW, Kapolsek Sine, dan Camat Sine.

Kepada pdiperjuangan-jatim.com, Slamet Riyanto membeberkan maksud dan tujuan diselenggarakannya sosialisasi wawasan kebangsaan itu.

“Tema yang diangkat, Menjaga Pancasila, UUD 45, dalam bingkai NKRI, dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Slamet Riyanto.

Slamet Riyanto berpandangan, sosialisasi wawasan kebangsaan penting untuk dilakukan. Hal itu berkaitan dengan masih adanya faham-faham intoleran hingga terorisme yang bertebaran di media sosial.

Menurutnya, paham-paham tersebut bakal mempengaruhi pola pikir masyarakat khususnya para generasi muda. Sehingga, upaya pencegahan perlu dan mendesak untuk dilakukan.

“Kalau tidak segera ditanggulangi,  saya kira ini amat sangat membahayakan,” kata Slamet Riyanto.

Politikus PDI Perjuangan tersebut menilai, menjaga Pancasila di kehidupan bermasyarakat sangat penting. Sebab, Pancasila sebagai paradigma kehidupan bermasyarakat, way of life kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kalau Pancasila terus diganggu, maka kehidupan berbangsa kita juga akan terganggu. Juga UUD 45, yang notabene ada bentuk negara, sistem pemerintahan, dan lainnya,” kata Slamet Riyanto.

Slamet Riyanto tidak ingin faham-faham intoleran berkembang khususnya di desa setempat. Sebab apabila masyarakat terkontaminasi, maka akan berpengaruh pada perilaku masyarakat. Dan hal itu membahayakan.

“Sosialisasi untuk mengantisipasi potensi kerawanan terhadap faham-faham intoleran,” katanya.

Adapun menurut Slamet Riyanto, agar generasi muda tidak terkontaminasi dengan faham intoleran, ada beberapa pendekatan yang harus dilakukan.

Diantaranya, pendekatan secara historis, religius, akademik, sosial budaya politik, pertahanan dan keamanan, dan pendekatan secara hukum.

“Kalau sudah diajak omong-omongan tidak digubris, diajak diskusi, diberi pemahaman dengan pendekatan itu, baru ke ranah hukum,” papar Slamet Riyanto. (mmf/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KABAR CABANG

Kawal Program Kerakyatan, PDI Perjuangan Sumenep Gelar Konsolidasi 3 Pilar Partai

SUMENEP – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Sumenep menggelar Konsolidasi 3 Pilar Partai ...
HEADLINE

Rakor, PDI Perjuangan Jatim Bekali Kepala Daerah Terpilih Realisasikan Janji Kampanye

SURABAYA – DPD PDI Perjuangan Jawa Timur menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Pelantikan Daerah 2025, di Aula ...
SEMENTARA ITU...

Widarto Didapuk Jadi Ketua Pencak Organisasi Kabupaten Jember

JEMBER – Sekretaris DPC PDI Perjuangan Jember Widarto, S.S didapuk menjadi Ketua Pencak Organisasi (PO) Kabupaten ...
LEGISLATIF

DPRD Lamongan ke Kemenkes, Minta Evaluasi soal 144 Penyakit yang Sulit Dirujuk ke RS

LAMONGAN – Komisi D DPRD Kabupaten Lamongan menyoroti kebijakan kontroversial BPJS Kesehatan yang melarang rujukan ...
KRONIK

DPRD Sumenep Segera Gelar Rapat Paripurna Penetapan Bupati dan Wabup Terpilih

SUMENEP – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep mengagendakan rapat paripurna tentang penetapan ...
LEGISLATIF

Kunjungi Dapil, Wiwin Serap Aspirasi Pegiat Olahraga Sepeda

JOMBANG – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur, Wiwin Isnawati Sumrambah, mengunjungi daerah ...