Rabu
08 Oktober 2025 | 3 : 13

Sikap DPRD Soal Proyek TBM, Ery Purwanti: Tunggu Hasil Penyidikan APH

pdip-jatim-250530-ery-dprd-moker

MOJOKERTO – Ketua DPRD Kota Mojokerto, Ery Purwanti, mengatakan, legislatif mendukung proses penyidikan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Mojokerto terkait dugaan penyimpangan dalam pembangunan pujasera berbentuk kapal Majapahit di proyek Taman Bahari Mojopahit (TBM).

Menurut Eri, hasil penyidikan akan menjadi bahan evaluasi penting dalam menentukan sikap dewan terhadap keberlanjutan proyek yang berada di kawasan Sungai Ngotok, Kecamatan Prajurit Kulon, tersebut.

“Ini kan belum selesai, masih proses di APH (aparat penegak hukum), kita lihat nanti hasilnya seperti apa,” ujar Ery pada Kamis (29/5/2025).

Proyek pujasera yang kini disorot ini sebelumnya dibangun menggunakan dana APBD 2023 sebesar Rp 2,5 miliar. Namun, pembangunannya kini tersegel sejak Januari lalu karena diduga tidak sesuai spesifikasi teknis dan tengah dalam proses penyidikan atas dugaan tindak pidana korupsi.

Ery yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Mojokerto mengatakan, tahun ini sebenarnya telah dianggarkan dana untuk kelanjutan proyek TBM. Namun, besaran anggaran yang diajukan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) telah dipangkas dewan.

”Untuk anggaran (proyek TBM) tahun ini sudah kita drop menjadi Rp 900 juta, dari pengajuan awal lebih dari Rp 2 miliar,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.

Terkait pencairan dana tersebut, Ery mengungkapkan bahwa dewan tidak akan gegabah. Pihaknya memilih menunggu hasil proses hukum yang sedang berjalan sebelum mengambil keputusan final.

“Semua pihak harus menghormati proses hukum. Kami masih menunggu proses APH, apakah memang terjadi pelanggaran atau ada kerugian negara,” tambahnya.

Sebagai informasi, proyek TBM yang digadang-gadang menjadi destinasi wisata unggulan Kota Mojokerto ini telah menelan total anggaran sekitar Rp 27,7 miliar sejak digulirkan tahun 2023.

Dana tersebut berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD, dengan rincian Rp 15,7 miliar untuk tahap pertama dan Rp 12 miliar pada tahap lanjutan.

Pembangunan fisik yang dilakukan mencakup gedung utama, menara pandang, gazebo, stan kuliner, area parkir, lanskap, kios, serta pengadaan 15 unit perahu.

Salah satu titik sorotan adalah pujasera berbentuk kapal Majapahit yang kini menjadi obyek penyidikan karena diduga dikerjakan tidak sesuai spesifikasi. (fath/pr)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

HUT Ke-350 Magetan, Ziarah dan Menghayati Semangat 7 Leluhur

MAGETAN – Mengawali rangkaian kegiatan memperingati hari jadi Kabupaten Magetan, sejumlah pejabat Forum Komunikasi ...
KRONIK

Bupati Lukman Tanam Pohon di Bukit Binaol, Kembangkan Potensi Wisata Alam

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, bersama Komunitas Mahasiswa dan Pemuda Sepulu (Kompas) melaksanakan ...
EKSEKUTIF

Dana Pusat Menurun, Eri Cahyadi Pastikan Ekonomi Surabaya Tetap Tumbuh

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya tidak boleh mengalami ...
BERITA TERKINI

Respons Cepat Usulan Pak Tardi, Genangan Air di Lingkungan Santo Bernadus Segera Dibangun Saluran Baru

KOTA MADIUN – Upaya politisi senior PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Madiun, Sutardi, dalam menyerap ...
LEGISLATIF

Wakil Ketua DPRD Yakini SPPG Pelaksana MBG di Jember Belum Punya SLHS

JEMBER – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jember Widarto, S.S meyakini pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) oleh satuan ...
KABAR CABANG

PDI Perjuangan Beri Masukan ke KPU soal Potensi Penambahan Kursi DPRD Surabaya

SURABAYA – DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya memberi masukan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal potensi ...