Sabtu
17 Mei 2025 | 7 : 22

Sidak Penyaluran BST di Kantor Pos Kebonrojo, Cak Ji Temukan Ini

pdip-jatim-armuji-kantor-pos

SURABAYA – Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial di Kantor Pos Besar Kebonrojo Surabaya mendapat perhatian serius anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Ir Armuji. Pasalnya, dia banyak mendapat laporan masih banyak kerumunan saat pencairan BST.

Untuk itu, Armuji melakukan sidak saat penyaluran BST di Kantor Pos Besar Kebonrojo Surabaya, Jumat (12/6/2020). Dia menyaksikan, selain pengantre BST abaikan physical distancing, bilik disinfektan pun hanya menjadi pajangan .

Kali pertama tiba di Kantor Pos, Armuji minta warga untuk menjaga jarak.  “Ayo ibu-ibu, bapak-bapak tolong berjarak kalau antre. Jangan bergerombol gini,” pinta Cak Ji, sapaan akrabnya.

Menurutnya, Surabaya sudah selesai menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Meski demikian, kata Armuji, bukan berarti tidak ada lagi potensi penularan virus Corona (Covid-19).

Karena itu, tambah Armuji, selama masa transisi, fasilitas pencegahan penularan Covid-19 di tempat-tempat umum seperti di Kantor Pos Besar Kebonrojo, harus tetap diperhatikan.

“Air tidak tersedia, bilik disinfektan tak digunakan. Hal ini harus diperhatikan,” kata anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim ini.

“Dalam antrean ini juga bergerombol. Jaga jarak yang disampaikan oleh pemerintah tidak terjadi di sini,” tambahnya.

Mantan Ketua DPRD Kota Surabaya ini mendesak Kepala Kantor Pos Besar Kebon Rojo agar melakukan evaluasi dan perbaikan, sebelum muncul klaster baru penyaluran BST di kantor pos.

Dia pun memberi masukan kepada Kepala Kantor Pos Besar Kebonrojo, mulai dari pemasangan tenda agar orang tidak kepanasan saat mengantre.

“Mungkin terlalu panas, jadi bergerombol mencari tempat teduh. Maka, solusinya adalah didirikan tenda. Ini untuk mengurangi gerombolan,” terang Armuji.

Disamping itu, Cak Ji juga menyaksikan langsung penyaluran bantuan yang ada di dalam. Dari pengamatannya, jaga jarak sudah diterapkan dari mengatur tempat duduknya.

“Lalu yang di dalam sudah cukup bagus tertata rapi. Cuma yang di luar itu tolong diperhatikan,” imbuh Cak Ji.

Menurut dia, penerapan protokol kesehatan sangat penting agar tidak menjadi kluster baru. Pihaknya tidak ingin muncul kluster lagi pasca penerimaan BST.

“Mereka menerima uang Rp600 ribu, tapi kalau mereka membawa virus dan bisa menularkan ke orang lain ini justru lebih celaka daripada Rp600 ribu yang mereka ambil,” ujarnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KABAR CABANG

Bamusi Jember Mulai Roadshow Pengajian di Desa-Desa

JEMBER – DPC Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDI Perjuangan Kabupaten Jember mulai menggelar acara roadshow ...
LEGISLATIF

Puan Minta TNI Beri Penjelasan Soal Prajurit Dikerahkan Jaga Kejaksaan

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani meminta TNI memberikan penjelasan resmi terkait kebijakan pengerahan pasukan ...
KRONIK

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Madiun Andi Raya Tutup Usia

MADIUN – Kabar duka datang dari lingkungan DPRD Kota Madiun. Andi Raya Bagus Miko Saputro, anggota dewan dari ...
LEGISLATIF

Dorong Penguatan Desa Wisata Jombang, Wiwin Sumrambah: Pariwisata Harus Hidup dan Menghidupi

JOMBANG – Anggota DPRD Jawa Timur, Wiwin Sumrambah, mendorong penguatan desa wisata sebagai langkah konkret ...
LEGISLATIF

200 Hektar Sawah Rusak, Nuki: PT DGS Sebaiknya Stop Dulu Operasionalnya Sampai Uji Lab Terbit

JEMBER – Anggota Komisi B DPRD Jember Wahyu Prayudi Nugroho yang akrab dipanggil Nuki mengingatkan kembali agar ...
LEGISLATIF

Ketua DPRD Ngawi Dukung Sekolah Rakyat, Harapkan Lulusannya Siap Kerja

NGAWI – Ketua DPRD Kabupaten Ngawi, Yuwono Kartiko, menyatakan dukungannya terhadap program pemerintah pusat ...