
SURABAYA – Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur minta para kader PDIP mengkonsolidasi masyarakat di dapil masing-masing untuk antisipasi dan siaga terhadap ancaman bencana.
Sebab, sudah ada warning dan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa di sejumlah daerah di Indonesia rawan terkena bencana yang diakibatkan cuaca ekstrem hidrometorologi.
“Jadi jangan menunggu bencana terjadi baru bergerak tapi harus melakukan upaya antisipasi dan kesiapsiagaan supaya kalau terjadi bencana korban bisa diminimalisir,” kata Kusnadi, Senin (13/1/2029).
Menurut Kusnadi, instruksi ini menindaklanjuti seruan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam Rakernas I PDIP 2020. Isinya, menginstruksikan kepada kader PDI Perjuangan untuk ikut mengantisipasi bencana.
Menurut Kusnadi, dalam Rakernas PDIP yang berakhir Minggu (12/1/2020) lalu, seluruh kader PDIP wajib berkoordinasi dan turun langsung ke masyarakat untuk menekan jumlah korban bencana.
Konsolidasi bersama masyarakat sekitar itu, sebut pria yang juga Ketua DPRD Provinsi Jatim ini, diperlukan sesuai dengan kondisi lapangan yang dihadapi.
Dia mencontohkan, untuk daerah di lereng gunung bisa dengan melakukan penanaman hutan kembali (reboisasi), pembersihan saluran air maupun penanaman bakau dan cemara di daerah pesisir pantai untuk mencegah abrasi.
“Kita memang tak bisa mencegah bencana alam tapi dengan upaya antisipasi, minimal korban bisa diminimalisir berkat adanya upaya mitigasi yang baik,” jelas mantan dosen fakultas hukum Untag Surabaya ini.
Dia menambahkan, PDI Perjuangan memang sudah memiliki organ Baguna, atau Badan Penanggulangan Bencana. Namun personelnya terbatas dan biasanya mereka diterjunkan ketika sudah terjadi bencana, seperti halnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Tiga pilar partai harus bekerjasama termasuk dengan Baguna untuk memberikan peltihan kepada masyarakat terkait upaya antisipasi penanggulangan bencana,” harapnya.
Di sisi lain, kepedulian kader-kader PDI Perjuangan terhadap bencana tersebut tentu akan dilihat dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Sehingga bisa menjadi modal sosial ketika mereka membutuhkan dukungan masyarakat saat mengikuti kontestasi baik Pilkada maupun Pileg. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS