Minggu
11 Mei 2025 | 4 : 22

Setelah 20 Oktober, Risma Sodorkan Proyek Trem ke Pemerintah Baru

risma

rismaSURABAYA – Wali Kota Tri Rismaharini tengah fokus menyiapkan konsep proyek moda transportasi kereta api tengah kota atau Trem Surabaya. Konsep tersebut segera disodorkan kepada kabinet pemerintahan baru Jokowi-JK setelah dilantik 20 Oktober depan.

“Usai pelantikan, rencana proyek dan pendanaannya diserahkan ke kabinet Jokowi-JK,” kata Risma usai menghadiri Sosialisasi Keselamatan Perkeretaapian di Surabaya, Kamis (16/10/2014).

Wali kota yang diusung PDI Perjuangan itu menyatakan sudah mengecek rencana jalur trem bersama PT KAI selaku operator trem. Menurutnya, proyek trem itu melintas sepanjang 17 kilometer membelah kota Surabaya, menggunakan jalur kereta api milik PT KAI yang sudah lama tidak difungsikan.

Jalur lama trem itu, kata Risma, akan diaktifkan kembali. Sejak masa penjajahan Belanda, Surabaya sudah mengenal trem sebagai sarana transportasi. Beberapa jalur trem masih bisa digunakan. Oleh karena itu, pemkot dan PT KAI tetap akan memakai jalur lama dan mengombinasikannya dengan jalur baru.

Selain mengecek jalur lama, pemkot akan menyiapkan data-data yang diperlukan sebagai bahan untuk berkomunikasi dengan kabinet baru. Risma akan menunggu pemerintahan baru untuk memastikan kebijakan dan pendanaan angkutan massal cepat yang sudah masuk dalam perencanaan Bappenas.

Jalur KA tersebut antara lain, jalur Diponegoro–Pandegiling–Darmo-Tugu Pahlawan, jalur Pasar Turi-Ujung, serta jalur Wonokromo–Jembatan Merah. Proyek Trem Surabaya ini ini diperkirakan menghabiskan biaya Rp 2,2 triliun.

Belakangan, PT KAI berencana membiayai proyek trem tersebut, sehingga pembiayaan akan menjadi lebih murah karena menggunakan lahan milik PT KAI. Pihak PT KAI memprediksi proyek trem hanya menghabiskan biaya Rp 400 miliar hingga 800 miliar.

Dengan kebutuhan anggaran lebih kecil, Risma optimistis pembangunan trem oleh PT KAI di Kota Surabaya bisa segera direalisasi. Pembangunan direncanakan bisa terlaksana satu bulan lagi. Sementara itu, pembangunan fisik memerlukan waktu lebih kurang satu setengah tahun karena gerbong trem didatangkan dari luar negeri.

Pengguna trem, imbuhnya, dulu sangat banyak. Dia pernah melihat warga berbondong-bondong menyeberang dari Stasiun Gubeng ke Monumen Kapal Selam menggunakan trem. Tapi kemudian trem itu rusak karena tidak dirawat, bahkan pintunya hilang. “Ini kelemahan bangsa kita. Pinter membangun tapi lemah di maintenance,” ujarnya.

Proyek moda transportasi trem, adalah salah satu proyek infrastruktur selain proyek kereta api monorail. Selain untuk memperlancar arus transportasi warga, proyek moda transportasi itu juga untuk memperlancar arus transportasi jalan. (pri/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Puan: PUIC Panggung Strategis Hidupkan Kembali Semangat Bandung

JAKARTA – DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau ...
UMKM

Pentingnya Persus Koperasi Simpan Pinjam untuk Mencegah Gagal Bayar

MAGETAN – Wakil Ketua DPRD Magetan, Suyatno menghadiri sosialisasi Peraturan Khusus (Persus) yang diselenggarakan ...
SEMENTARA ITU...

Mas Dhito Lanjutkan Pembangunan Jalan Menuju Kawah Kelud Kediri

KEDIRI – Pemerintah Kabupaten Kediri tahun ini melanjutkan pekerjaan pembangunan jalan menuju kawah Gunung Kelud. ...
KRONIK

Bupati Lukman Tinjau Normalisasi Drainase di Demangan, Demi Kenyamanan Masyarakat

BANGKALAN – Untuk mengantisipasi potensi banjir saat musim hujan, Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, meninjau langsung ...
LEGISLATIF

10 dari 476 SD Negeri di Ngawi Bakal Dilebur

NGAWI – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Ngawi, Bambang Sri Saloko mendukung upaya Dinas Pendidikan dan ...
UMKM

Asa Wiraswasta Warga Sumursongo Tumbuh dapat Mesin Cetak Paving dari Rita Haryati

MAGETAN – Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan Rita Haryati menghadiri acara selamatan dan tasyakuran warga Desa ...