JAKARTA – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristyanto menyebut Cawapres Ma’ruf Amin tak perlu mengubah gaya penampilannya untuk menarik suara kaum milenial. Menurutnya, Kyai Ma’ruf lebih baik berpenampilan apa adanya.
“Ya gaya apa adanya bagus di situ, dan kemudian penampilan-penampilan yang Indonesia banget lah itu yang diperlukan. Daripada kita mengimpor konsultan dari Amerika kemudian penampilannya berubah menjadi sok tegas gitu, kemudian sok milenial itu adalah kurang baik di mata publik,” kata Hasto di Rumah Cemara, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/8/2018).
Meski demikian, dia enggan menyebut siapa yang dimaksud mengimpor konsultan dari Amerika itu. Saat ini menurutnya partai pengusung Jokowi-Ma’ruf memiliki para sekjen yang muda sehingga tak khawatir akan kehilangan suara kaum milenial.
“Ini para sekjen ini juga orang-orang muda sehingga kami tidak khawatir tersebut ya Pak Jokowi Kyai Ma’ruf tampil dalam kesejatiannya sebagai seorang pemimpin. Kita sudah belajar masa lalu ada pemimpin yang pandai sekali dalam menyampaikan sesuatu ke publik, ternyata tidak mantap di dalam mengambil keputusan,” ujarnya.
Dia menambahkan pasangan Jokowi-Ma’ruf saat ini sudah jadi representasi kaum milenial. Dia mencontohkan aksi Jokowi dalam pembukaan Asian Games di Gelora Bung Karno tadi malam.
“Kalau dari tim, referensi generasi milenial kepada seluruh partai politik pengusung Pak Jokowi itu paling kuat. Bahkan Pak Jokowi juga ada representasi, gayanya tadi malem juga kan representasi orang muda banget. Yang sana masih bingung untuk mencoba melakukan hal tersebut,” ucapnya.
Sementara itu, para sekjen partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pengusung Jokowi-Ma’ruf Amin kembali berkumpul di Rumah Cemara 19, Minggu (19/8/2018).
Hasto mengatakan, pertemuan kali ini guna menyempurnakan susunan tim kampanye nasional untuk pasangan Jokowi-Ma’ruf. Para sekjen KIK masih mendengarkan berbagai masukan dari berbagai pihak terkait susunan final tim kampanye ini.
“Berdasarkan peraturan KPU, tim kampanye nasional masih bisa terus disempurnakan sesuai dengan dukungan dan antusiasme dari masyarakat. Itu sesuatu yang dinamis dan berkembang tetapi komposisi intinya tetap,” jelas Hasto.
Meskipun demikian, sebut Hasto, Jokowi masih merahasiakan nama ketua tim suksesnya. Untuk sementara waktu, tim terlebih dahulu bekerja sesuai struktur yang telah ada saat ini.
“Jadi posisi ketua, sementara organisasi bekerja dengan para wakil ketua dan juga para sekretaris dan juga beberapa direktur sudah bisa berjalan,” ujarnya.
Hasto juga memperkirakan pihaknya akan melaporkan dokumen tim kampanye nasional ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) tanpa nama ketua. Adapun proses penyerahan dokumen rencananya dilakukan pada Senin (20/8/2018).
“Yang penting organisasi berjalan dan kemudian nanti kami lengkapi dengan juru kampanye. Jadi dalam struktur ini benar seperti arahan beliau (Jokowi) fokus kepada upaya kemenangan, jangan terlalu melebar,” katanya.
Juru kampanye terdiri dari berbagai kalangan, seperti tokoh-tokoh, calon anggota dewan dan hingga sejumlah kepala daerah. Hal itu mengingat, legitimasi rakyat terhadap pemimpin membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.
“Faktor legitimasi dari rakyat itu memerlukan dukungan dari parlemen. Memerlukan dukungan dari seluruh kepala daerah, sehingga asosiasi kepala daerah dari Koalisi Indonesia Kerja ini juga sangat kuat untuk menggerakkan mesin politik di lapangan,” kata Hasto. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS