Selasa
26 November 2024 | 4 : 00

Rusunawa Khusus untuk MBR, Eri Minta Lurah-Camat Lebih Selektif Pilih Calon Penghuni

pdip-jatim-220720-rusun-ec

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan kepada para camat dan lurah kalau rumah susun sederhana sewa (rusunawa) adalah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Karena itu, tegas Eri, camat dan lurah di Kota Surabaya harus bisa lebih teliti sekaligus selektif dalam memlih calon penghuni rusunawa agar lebih tepat sasaran.

“Rusunawa adalah khusus untuk MBR. Ada yang sudah lulus dan tidak masuk MBR, tapi masih ada yang untup-untup (muncul sedikit). Umpamanya batas MBR itu 100 tapi dia 101, maka dia boleh tinggal di rusun itu,” tegas Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa (19/7/2022).

Nantinya, lanjut Eri, di kemudian hari kalau warga penghuni rusunawa tersebut sudah tidak lagi berstatus MBR, maka yang bersangkutan harus siap untuk digantikan dengan MBR lainnya.

“Kalau di dalam rusun tidak ada yang mentas (keluar), yang salah adalah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Harusnya mereka lulus dan sudah tidak menjadi MBR lagi,” ujarnya.

Pasalnya, sambung kader PDI Perjuangan tersebut, salah satu tolok ukur keberhasilan Pemkot Surabaya adalah pengentasan kemiskinan di Kota Pahlawan.

Meski demikian, Pemkot Surabaya masih memberi kesempatan bagi MBR yang tidak masuk kategori MBR untuk menempati rusunawa sementara waktu.

“Kalau dia tidak masuk MBR itu dilihat, itu untup-untup (muncul sedikit) atau tidak. Kalau batasnya 100 tapi dia 150, maka dia harus keluar (dari rusunawa),” tutur Eri Cahyadi.

“Tapi kalau batasnya 100, dia 111 atau 102 maka dia masih boleh tinggal sebagai MBR di rusun dengan waktu satu tahun lagi,” sambungnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga berharap peran para Kader Surabaya Hebat (KSH).

Peran tersebut adalah, kalau mengetahui ada MBR yang pantas masuk rusunawa, dan warga yang sudah tidak MBR lagi, bisa segera menyampaikan langsung kepada lurah atau camat setempat.

“Karena yang mengantri untuk tinggal di rusun itu ada ribuan warga. Maka, inilah tugas pemkot untuk bisa memberikan pekerjaan, agar mereka bisa kontrak rumah atau tinggal di tempat yang lainnya,” pungkasnya. (yols/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...