KEDIRI – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meninjau tempat isolasi terpadu di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Kabupaten Kediri, Senin (26/7/2021). Tempat isolasi terpadu (isoter) ini ditempati 17 orang, semuanya termasuk dalam orang tanpa gejala (OTG).
Bupati memberikan vitamin, susu, dan roti untuk warga yang menjalani isolasi di SKB tersebut. Para warga yang tinggal sementara ini terlihat antusias melihat kedatangan bupati yang akrab disapa Mas Bup ini.
Saat ditanya Mas Bup, mengenai apa saja yang dibutuhkan warga yang menjalani isolasi tersebut, permintaannya bervariasi. Bahkan ada permintaan untuk penambahan wifi di ruang isolasi.
Mas Bup menerangkan, karena di Kabupaten Kediri angka Covid-19 masih cenderung fluktuatif, pihaknya akan mengevaluasi kembali PPKM Level 3 bersama Forkopimda, apakah ada kelonggaran atau tidak.
“Sebenarnya PPKM Level 3 ini ada kelonggaran. Tapi, kita akan rapatkan dengan Forkopimda terlebih dahulu,” terangnya.
Di tempat yang sama, Mas Bup berdiskusi dengan Kepala BPBD dan Kepala Dinas Kesehatan untuk mengatasi penuhnya rumah sakit. “Kita akan siapkan satu atau dua Rumah Sakit Darurat Sementara,” tutur Mas Bup
Ditanya mengenai tempat Rumah Sakit Darurat Sementara ini, Mas Bup bersama jajarannya akan mendiskusikan tempat yang cocok antara di Gedung SKB atau bekas bangunan Dinas Pertabun.
“Masih kita diskusikan lagi, nantinya Rumah Sakit Darurat ini, diperuntukkan untuk penderita covid dengan gejala ringan. Karena di RS yang ada di Kabupaten Kediri sudah penuh,” jelas kader PDI Perjuangan ini.
Mas Bup juga menjelaskan, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan mulai dari faskes, nakes hingga kesiapan obat. “Termasuk masih kita pertimbangkan apakah jika RS Darurat ini ditempatkan di SKB, konektifitas ke RS untuk perubahan gejala berat membutuhkan waktu yang lama atau tidak,” ujar Mas Bup. (puter/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS