SURABAYA – Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menolak maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
“Dari hasil dialog dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Bu Risma menjawab masih punya tanggung jawab untuk memenuhi seluruh komitmen kerakyatan yang dijanjikan pada periode kepemimpinannya,” ungkap Hasto, usai menjadi narasumber Seminar Nasional Kembali ke Pancasila yang digelar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur di Hotel Mercure, Surabaya, Selasa (1/3/2016).
Meski demikian, Hasto menilai politik adalah dinamis dan masih bisa berubah. “Kami masih mencermati peta politik di DKI, sekaligus memperhatikan perkembangan dinamika-dinamika yang ada,” kata dia. (Hasto Apresiasi NU yang Mendukung 1 Juni Hari Lahir Pancasila)
Pada prinsipnya, lanjut Hasto, kepemimpinan yang disiapkan PDI Perjuangan adalah pemimpin yang mampu menjawab kepentingan warga DKI. Yakni agar terbebas dari macet, banjir, masalah tata ruang kota, dan sebagainya.
PDI Perjuangan, lanjut Hasto, sampai sejauh ini masih menjaring sejumlah nama yang disiapkan maju sebagai calon Gubernur DKI. Pada 29 Februari 2016, penjaringan di DPC dan DPD sudah selesai dijalankan.
“Tinggal kemudian di tingkat DPP akan dilakukan penyaringan oleh tim Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu),” jelasnya.
“Kami juga masih melakukan pemetaan politik dan mendengarkan aspirasi masyarakat untuk merumuskan yang terbaik, siapa yang layak memimpin DKI,” tambah politisi kelahiran Yogyakarta ini.
Dia menyebut, dari sembilan nama yang masuk penjaringan, tersisa lima nama. Di antaranya petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Cahaya Purnama (Ahok) dan wakilnya Djarot Saiful Hidayat. Sedangkan tiga yang lain berasal dari kader internal.
“Kami masih akan menggodoknya. Secara resmi nanti kami akan umumkan sikap politik terkait penjaringan ini melalui jumpa pers yang menjadi tugas BP Pemilu,” pungkasnya. (sa)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS