SURABAYA – Pasangan Cawali-cawawali Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana bertekad menyiapkan Kota Pahlawan lebih mendunia. Ikon baru pun disiapkan menambah ikon lama agar Surabaya makin berkelas internasional.
Salah satunya, Jembatan Kenjeran, yang sekarang dalam tahap pembangunan. Jembatan yang bakal mengubah kawasan Pantai Kenjeran menjadi wahana wisata berkelas dunia itu diharapkan selesai pembangunannya awal 2016.
Tri Rismaharini optimistis, jembatan sepanjang 700 meter dengan lebar 18 meter ini nantinya menjadi ikon wisata baru. “Nanti setelah jembatan selesai, akan ada wahana air mancur menari. Ini menjadi wahana wisata pantai pertama di Indonesia,” kata Risma, di sela acara jalan sehat di kawasan Kenjeran Batu, Minggu (15/11/2015) pagi.
Menurut Risma pembangunan air mancur yang didesain saat sebelum masa jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya berakhir ini, banyak manfaat yang dirasakan warga perkampungan nelayan. Salah satunya, warga sekitar bisa mendapat akses peningkatan ekonomi yang lebih baik.
Untuk itu, ungkap mantan Kepala Bappeko Kota Surabaya ini, pemerintah kota sudah menyiapkan jauh hari. “Nelayan sekitar sudah dikirim ke Benoa, Bali. Mereka sudah belajar parasailing dan banana boat,” terang Risma.
Selain itu, di sekitar ikon tersebut juga dibangun patung Suro dan Boyo. Patung tersebut terlihat bermandi gemerlap cahaya di malam hari. Sehingga, ketika dilihat penumpang pesawat misalnya, ada semacam tetenger telah memasuki wilayah Kota Pahlawan.
Dengan potensi wisata tersebut, ujar Risma, akan mengubah wajah kawasan Kenjeran lebih maju.”Setidaknya pengembangan tersebut bisa turut menyumbangkan potensi pariwisata nasional. Dari Surabaya untuk Indonesia,” terang alumnus ITS Surabaya ini.
Risma juga berencana menjadikan perkampungan Nelayan Kenjeran menjadi kawasan wisata bahari. Kawasan-kawasan pemukiman di wilayah Kecamatan Bulak Surabaya tersebut akan ditata, termasuk kawasan sempadan sekitar Pantai Kenjeran Batu.
“Kan lebih bagus disitu bisa dibuat semacam tempat makan ikan. Nah, beberapa perkampungan bisa jadi semacam penginapan alami,” katanhya.
Dia optimistis kawasan wisata bahari Kenjeran bisa melampaui keelokan Pantai Losari, Makassar. “Karena disini juga ada penjual ikan asap. Sumberdaya ikan juga sudah ada. Sehingga, tinggal menata dan memberikan pemahaman ke masyarakat nelayan sekitar,” terang peraih penghargaan wali kota terbaik ke-3 tingkat dunia ini.
Untuk mewujudkan itu, beber Risma, Pemkot Surabaya akan membeli beberapa rumah di kampung nelayan untuk disulap menjadi penginapan. Akses menuju ke lokasi juga dipercantik sedemikian rupa untuk menarik kunjungan wisatawan.
Selain itu, penataan sekitar pesisir pantai, pinggirannya dibuat dengan hamparan pasir putih.”Semoga ketika saya dan Mas Whisnu terpilih kembali, bisa menjalankan amanah ini. Sekaligus bisa membantu masyarakat nelayan untuk mendapat akses perekonomian lebih baik. Mohon doanya,” ujar dia.
Gagasan Risma tersebut direspon positif oleh Riswanto, pemrakarsa jalan sehat yang diikuti 2.000-an warga setempat. Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya ini menilai hal tersebut dapat membangkitkan gairah perekonomian masyarakat nelayan Kenjeran. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS