Risma Minta Lurah-Camat Ciptakan Kampung Kondusif untuk Anak

Loading

pdip-jatim-risma-kain-batikSURABAYA – Wali Kota Tri Rismaharini minta para lurah dan camat agar menciptakan kondisi kampung yang nyaman dan bagi proses tumbuh kembangnya anak-anak. Risma juga mengajak masyarakat di kampung-kampung ikut mendukung dan menjamin pemenuhan hak anak, dan mengupayakan perlindungan anak secara optimal.

Imbauan tersebut disampaikan Risma saat melaunching lomba kampung pendidikan Kampung’e Arek Suroboyo, di Graha Sawunggaling Lantai VI kantor Pemerintah Kota Surabaya, Senin (2/5/2016).

Menurut Risma, tidak penting apakah nantinya akan menjadi pemenang atau tidak. Yang terpenting adalah setiap lurah dan camat mampu memotivasi warga di wilayahnya untuk mewujudkan kampung yang kondusif bagi tumbuh kembang anak.

“Para lurah tolong di-support program ini. Lurah dan camat menginisiasi warganya untuk ikut serta. Tidak apa-apa kalah, yang penting berusaha, yang penting manfaatnya besar untuk warga,” tegas Risma.

Menurut kader PDI Perjuangan ini, pendidikan untuk anak-anak di sekolah sudah bagus. Namun, pendidikan tidak cukup hanya di sekolah.

Keberadaan kampung, jelas dia, juga sangat mendukung untuk membentuk karakter anak. Karena itu, keberadaan lomba kampung pendidikan ini menjadi sangat penting.

“Mari kita ciptakan lingkungan yang baik di sekitar kita. Dengan begitu, semakin kecil ruang bagi mereka untuk melakukan perbuatan negatif,” jelas Risma.

Tahun ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan lomba kampung pendidikan Kampung’e Arek Suroboyo. Kali ini, sasaran program kampung pendidikan sebanyak 308 kampung yang diharapkan menjadi piloting di setiap kelurahan.

Ruang lingkup kampung pendidikan kampung’e arek Suroboyo secara administrasi meliputi satu RW yang bisa terdiri dari beberapa RT untuk mengakomodir kategori kampung.

Bentuk program kampung’e Arek Suroboyo terdiri dari lima kategori yang memiliki beberapa indikator. Yakni sebagai kampung belajar, kampung sehat, kampung asuh, kampung kreatif dan inovatif serta kampung aman.

Untuk tahun lalu, predikat Kampung Pendidikan kategori kampung belajar diraih RW VIII Kelurahan Babat Jerawat. Salah satu yang menonjol dari Kelurahan Babat Jerawat adalah adanya program jam belajar.

Pada jam pendidikan, yakni dari jam 18.00 WIB hingga jam 19.30 WIB, semua anak-anak se-RW harus masuk ke rumah untuk belajar. Sehingga tidak ada anak-anak yang berkeliaran. Bahkan, kegiatan RW seperti rapat pun, juga harus digelar setelah jam pendidikan tersebut. (goek/*)