MADIUN – Giat vaksinasi dan testing melalui rapid antigen kian gencar dilakukan Pemerintah Kota Madiun. Upaya tersebut dilakukan sekaligus mengejar capaian vaksinasi guna menekan kasus Covid-19 di Kota Pendekar.
“Saat ini vaksinasi kita sudah mendekati 90 persen. Ini terus kita kejar agar seluruh masyarakat semakin terlindungi,” kata Wali Kota Madiun Maidi saat memantau vaksinasi sembari gowes pagi, Jumat (8/10/2021).
Wali kota dari PDI Perjuangan ini menuturkan, vaksinasi memang tidak bisa mencegah seseorang terjangkit virus, tapi setidaknya membantu mengurangi risiko yang ditimbulkan. Salah satunya, dampak kematian.
Tercatat di Kota Pendekar hingga saat ini sebanyak 509 orang meninggal karena Covid-19, di mana 60 persen di antaranya adalah dari golongan lansia. Karenanya, Maidi getol mengejar vaksinasi untuk lansia.
“Lansia ini rawan. Sekali kena bisa fatal karena kebanyakan memiliki penyakit penyerta. Lansia harus segera divaksin untuk menekan resiko kalau kena (Covid-19),” tegasnya.
Dia menambahkan, vaksinasi lansia masih kurang sekitar 6 persen dari target menuju level 1. Karenanya, Pemkot Madiun terus mengejar kekurangan tersebut.
Pun, dirinya mengaku telah membentuk tim khusus untuk melakukan vaksinasi secara door to door. Lansia cukup melakukan panggilan telepon dan petugas langsung datang.
“Tidak usah pilih-pilih jenis vaksin. Semua vaksin aman. Lebih baik segera divaksin karena Covid-19 ini tidak kelihatan. Bisa menjangkiti di mana dan kapan saja,” terang Maidi.
Tim juga akan berkeliling mencari lansia yang belum tervaksin. Jumlah lansia di Kota Madiun cukup banyak, yakni, mencapai 23 ribu.
Seratusan di antaranya termasuk lansia non produktif alias ngebrok. Petugas vaksin akan datang bersamaan petugas bantuan logistik.
“Nanti akan kita sisir sampai lansia ini tervaksinasi semua. Termasuk nanti juga ada senam lansia sekaligus vaksinasi dan rapid antigen,” pungkasnya. (ant/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS