PONOROGO – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-113 di Ponorogo sudah dimulai dan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo, Rabu (11/5/2022).
TMMD yang melibatkan 150 orang pasukan dan 200 masyarakat dan kelompok masyarakat ini mengusung tema ‘Dedikasi Terbaik Membangun NKRI’.
Lisdyarita, mewakili Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, membacakan sambutan tertulis dari Danrem 081/Dsj Madiun, di antaranya, menjelaskan alasan mengapa Desa Cepoko Kecamatan Ngrayun, yang merupakan wilayah pelosok di Ponorogo dipilih untuk mendapatkan program tersebut.
Desa Cepoko yang merupakan wilayah pegunungan di Kecamatan Ngrayun dipilih menjadi sasaran TMMD mengingat kondisi riil desa tersebut masih banyak sisi yang belum tersentuh pembangunan secara optimal. Karena faktor infrastruktur desa yang masih belum memadai atau infrastruktur yang masih perlu diperbaiki, ditingkatkan, dan dikembangkan lebih lanjut.
“Berangkat dari kondisi nyata inilah berbagai program akan diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo. Diharapkan melalui TMMD bisa membantu masyarakat desa, agar lebih mudah mendapatkan akses peningkatan taraf hidup yang lebih layak dengan berbagai macam program pemberdayaan yang sudah dipilih dengan menyesuaikan kebutuhan masyarakat desa,” jelasnya.
“Selain itu, dengan hadirnya TMMD ini mampu menumbuhkembangkan dan lebih merekatkan jiwa persatuan dan kesatuan antara masyarakat dan TNI, sehingga pada gilirannya akan saling bahu membahu untuk bersama membangun Kabupaten Ponorogo ,” imbuh Bunda Rita, sapaan akrab Lisdyarita.
Dalam program TMMD ke-113 ini, infrakstruktur yang akan dibangun adalah jembatan dengan panjang 7,6 meter, lebar dan tinggi 4 meter. Juga rabat jalan sepanjang 1.100 meter, dengan lebar 2,5 meter. Di samping itu juga akan dibangun rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 5 unit, juga tempat wudu dan toilet musala di desa setempat.
“Kami berharap kepada seluruh komunitas Desa Cepoko nantinya akan menyambut program TMMD ini dengan suka cita, sungguh-sungguh dengan kesiapan yang optimal, agar target yang ingin dicapai dapat terwujud dengan lancar dan tepat waktu, sehingga program ini akan berdampak multi dimensi,” tandas Bunda Rita.
Wakabid Ekonomi DPC PDI Perjuangan Ponorogo itu juga berharap dengan adanya program TMMD ini mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
“Adanya TMMD ini salah satunya untuk gotong royong, sehinga meningkatkan masyarakat untuk gotong royong. Infrastruktur yang tadinya sulit dijangkau. Alhamdulillah, dengan adanya TMMD ini infrastruktur perlahan-lahan terpenuhi,” terangnya.
Sementara itu, Dandim 0802/Ponorogo, Letkol Inf Muhammad Radhi Rusin, usai pembukaan TMMD mengatakan, program TMMD ini merupakan progam Pemkab Ponorogo karena menggunakan anggaran Pemkab, namun dengan tenaga dari TNI, Polri dan masyarakat.
Ia berharap, dengan dibangunnya infrakstruktur di Desa Cepoko ini akan meningkatkan ekonomi warga dan memperkuat pertahanan. Sebab desa yang berbatasan dengan Trenggalek tersebut, ternyata kondisi infrakstrukturnya masih memperihatinkan.
“TMMD ini bisa menyentuh daerah-daerah yang belum tersentuh secara langsung oleh program Pemkab Ponorogo untuk kepentingan ekonomi dan pertanahaman. Ditinjau, dibandingkan dengan Trenggalek sudah hitam (jalan), Ponorogo masih coklat bercak-bercak, sehingga akses ekonomi supaya lebih baik,” jelasnya.
Usai pembukaan TMMD, Bunda Rita melanjutkan acara dengan peninjauan ke lokasi TMMD di Desa Cepoko, Kecamatan Ngrayun. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS