NGAWI – Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono meresmikan balai latihan kerja (BLK) komunitas pondok pesantren Al-Ihsan Tempurrejo, di Desa Banyubiru, Kecamatan Widodaren. Bupati Ony ingin, hadirnya BLK juga mendukung untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang siap secara hard skill dan soft skill. Peresmian gedung BLK dilaksanakan pada Selasa kemarin (21/2/2023).
Bupati Ony menyampaikan, keberadaan BLK di lingkungan pendidikan Muhammadiyah desa setempat, sinergi dengan adanya Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang kawasan industri di Kabupaten Ngawi seluas 1.200 hektar.
Rencananya, kawasan industri Ngawi (King), akan berdiri di wilayah Kecamatan Widodaren dan Karanganyar. Pada tahap pertama, pembangunan King direncanakan seluas 255 hektar.
“Tentu saja, akan dibutuhkan pekerja-pekerja formal yang memiliki skill, baik hard skill atau soft skill,” kata Bupati Ony dalam sambutan.
Bupati Kader PDI Perjuangan itu berharap, hadirnya BLK Komunitas mampu memberikan manfaat bagi santri-santriwati ponpes Al-Ihsan Tempurrejo. Termasuk dapat memberikan kemanfaatan bagi masyarakat Banyubiru pada umumnya.
Perlu diketahui, Tempurrejo termasuk salah satu kawah candra dimuka bagi para guru agama Islam di Kabupaten Ngawi. Bupati Ony bilang, banyak pemuka agama Islam di Kabupaten Ngawi, baik yang Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama yang menimba ilmu di Tempurrejo.
“Awal-awal guru kita, baik dari Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama, lahirnya disini, di Tempurrejo,” ungkap Bupati Ony.
Sejak dulu, Tempurrejo dikenal sebagai salah satu lingkungan pondok pesantren masa awal di Kabupaten Ngawi. Banyak para santri yang kemudian menjadi kiai atau guru agama, pernah menimba ilmu di Tempurrejo.
Kader PDI Perjuangan yang aktif di Baitul Muslimin Indonesia tersebut berharap, iklim pendidikan agama Islam di Tempurrejo agar terus terjaga. Dengan harapan, bisa terus melahirkan para alim ulama, generasi penerus yang soleh solehah.
“Kemanfaatannya bisa terus kita rasakan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Bupati Ony berpesan agar selalu menjaga nilai-nilai luhur pendidikan karakter. Menurutnya, tren angka pernikahan usia dini di Kabupaten Ngawi patut untuk menjadi perhatian bersama.
Bupati Ony juga menyinggung mengenai niatan Pemkab Ngawi dalam melaksanakan hari masuk sekolah 5 hari. Menurutnya, dengan kondisi sekarang, perkembangan teknologi menjadi tantangan dalam mendidik anak.
“Kalau anak-anak kita tidak didampingi, dan bijak menggunakan teknologi, tantangan mendidik anak kedepan akan jauh lebih susah,” ucapnya.
“Laporan permohonan ijin nikah dini anak-anak kita di tahun 2022 sudah 200-an anak. Ini patut menjadi perhatian kita, komitmen kita agar pola asuh, pola didik anak-anak kita semakin hari, bisa semakin bagus. Sehingga kita bisa membimbing anak-anak kita tetap pada koridor yang bagus,” papar Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono. (amd/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS