MALANG – Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah menggelar Sarasehan Pancasila di Sengkaling Convention Hall, Dau, Kabupaten Malang, Rabu (18/12/2019). Sarasehan Pancasila ini merupakan reses perdananya setelah dilantik sebagai Wakil Ketua MPR Oktober 2019 lalu.
Di acara itu, Basarah menjadi keynote speaker. Hadi pula sejumlah tokoh sebagai narasumber, Waketum GM FKPPI Pusat Agoes Soerjanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang Didik Gatot Subroto, serta Pemred TIMES Indonesia Yatimul Ainun.
Basarah mengatakan, ini adalah periode keempat dia mendapat kepercayaan masyarakat untuk duduk di Senayan. “Hampir 20 tahun saya dipercaya. Terima kasih,” ucapnya.
Dia mengapresiasi panitia, bahwa acara ini dikonsep dengan apik. Ada tiga spektrum yang diundang sebagai pembicara diskusi yaitu dari unsur Nasionalis, Islamis dan TNI-Polri.
“Narasumber ini adalah cerminan kekuatan inti. Simpul-simpulnya bertemu di sini, berdiskusi dengan kaum milenial,” jelasnya.
Ketua DPP PDI Perjuangan ini mengajak masyarakat untuk bersama-sama menciptakan kekuatan besar bagi Indonesia. Kekuatan itu harus disatukan melalui nilai-nilai Pancasila.
Sarasehan Pancasila ini mendapat perhatian dari kalangan milenial. Ratusan kaum muda hadir dan berdiskusi bersama narasumber, bagaimana peran pemuda dalam berbangsa dan bernegara di era digital.
Dalam acara ini, lanjutnya, tidak ada monopoli suatu golongan. Pihaknya ingin menyampaikan pesan kepada publik bahwa Indonesia adalah negara multikultural yang menjunjung tinggi toleransi dan perbedaan.
“Tidak hanya warna merah yang identik dengan lambang PDI Perjuangan, tapi berwarna-warni. Panitia juga mengundang aktivis mahasiswa untuk hadir dan berdiskusi di sini,” tuturnya.
Basarah mendukung gerakan pemuda yang progresif dan bermuara kepada pengembangan bangsa Indonesia, terutama peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Masa depan bangsa ini ada di pundak pemuda. Kami generasi tua, mungkin 10-15 tahun lagi sudah diganti oleh generasi selanjutnya. Dulu saat saya masih muda, sama seperti adik-adik, melihat senior-seniornya berada di podium seperti ini,” kenangnya.
Dia pun menceritakan sosok Soekarno, sang Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia. Bung Karno, sebut Basarah, adalah sosok yang luar biasa secara prinsip, pemikiran dan tindakan. Terutama bagaimana memberi inspirasi kepada seluruh rakyat Indonesia supaya mencintai negaranya.
“Bercita-citalah setinggi langit, karena kalau kau jatuh, kau akan jatuh di antara bintang-bintang. Banyak sekali yang bisa kita pelajari dari seorang Bung Karno. Jangan lelah mencintai tanah air. Ingat, masa depan bangsa ada di tangan pemuda. Pemuda harus produktif berkarya,” tuturnya. (goek)