JEMBER – Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Jember Indi Naidha, mengungkapkan beberapa faktor yang membuat perlindungan anak dari kekerasan dan pelecehan seksual masih lemah.
Menurut Indi, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang hak-hak anak dan cara mengidentifikasi tanda-tanda kekerasan atau pelecehan menjadi salah satu faktor utama.
Selain itu, sebut perempuan yang terpilih sebagai anggota DPRD Jember dalam Pemilu 2024 tersebut, stigma dan budaya diam, serta budaya patriarki, juga menghambat pelaporan dan penanganan kasus.
“Penegakan hukum terhadap kasus kekerasan dan pelecehan anak masih belum optimal, dengan banyak kasus yang tidak terselesaikan,” ujar Indi Naidha kepada Gesuri.id, Selasa (23/7/2024).
Dia juga menyoroti kurangnya koordinasi antar lembaga terkait dalam menangani kasus kekerasan dan pelecehan anak.
“Minimnya layanan pendampingan, korban kekerasan dan pelecehan anak seringkali tidak mendapatkan pendampingan dan rehabilitasi yang memadai,” sebutnya.
Indi menjelaskan, Kabupaten Jember memiliki Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) yang khusus menangani isu-isu terkait perempuan dan anak.
Berbagai upaya perlindungan telah dilakukan, termasuk penerbitan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2008 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan di Kabupaten Jember.
Selain itu, program-program seperti “Kampung Ramah Anak” dan “Satuan Pendidikan Ramah Anak” juga diluncurkan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi anak-anak.
Indi berkomitmen untuk menjadikan perlindungan anak sebagai prioritas utama dalam menjalankan tugas dan kewajibannya saat bertugas sebagai anggota DPRD nantinya.
Kekerasan dan pelecehan terhadap anak, imbuhnya, adalah isu yang meresahkan dan harus ditangani dengan serius. Hari Anak Nasional 23 Juli 2024 menjadi momen penting untuk merefleksikan kondisi anak-anak Indonesia saat ini, sekaligus membangkitkan harapan untuk masa depan mereka yang lebih cerah.
“Masih banyak tantangan yang dihadapi, namun di balik itu semua, terdapat sedikit rasa semangat optimisme yang menanti untuk diwujudkan,” tutupnya. (rio/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS