KABUPATEN PROBOLINGGO — Pembangunan fisik Jembatan Kaca Seruni Point di kawasan wisata Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, telah rampung sejak 2022.
Namun, hingga kini, proyek yang diharapkan menjadi ikon baru pariwisata tersebut belum juga diresmikan dan dibuka untuk umum. Padahal rencana peresmiannya sempat diagendakan sejak 2023.
Kondisi ini memantik pertanyaan dari anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Khairul Anam. Politisi PDI Perjuangan itu menilai, penundaan peresmian jembatan kaca ini perlu dijelaskan kepada publik, mengingat potensinya yang besar bagi pengembangan pariwisata dan ekonomi daerah.
“Proyek ini bukan hanya simbol kemajuan pariwisata, tetapi juga harapan besar masyarakat dan pemerintah daerah Probolinggo dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis wisata,” tegas Anam, Selasa (24/06/2025).
Ia menambahkan, baik masyarakat maupun pemerintah daerah telah siap menyambut dan mengoperasikan jembatan kaca tersebut.
Namun, ketidakjelasan jadwal peresmian menimbulkan tanda tanya besar.
“Maka yang menjadi pertanyaan kami: kapan jembatan ini akan diresmikan? Apa kendala teknis maupun administratif yang menyebabkan penundaan?” ujar Anam.
Anam mendorong Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) selaku otoritas pengelola kawasan untuk membuka komunikasi secara transparan dengan pemerintah daerah.
Hal ini penting agar potensi wisata yang dimiliki Jembatan Kaca Seruni Point tidak terus tertahan.
“Sudah saatnya jembatan kaca Seruni Point benar-benar menjadi jembatan harapan bagi warga dan sektor pariwisata Probolinggo,” tegasnya.
Keberadaan jembatan kaca ini diharapkan dapat menambah daya tarik wisatawan ke Bromo, sekaligus mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar.
Namun, tanpa kejelasan status peresmiannya, manfaat tersebut belum bisa dirasakan secara optimal.
Masyarakat dan pelaku usaha wisata pun menanti kepastian dari pihak berwenang, agar destinasi baru ini segera dapat dinikmati dan memberikan dampak positif bagi kemajuan pariwisata Probolinggo. (drw/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS