BANYUWANGI – Pejabat pemerintah sejatinya pelayan masyarakat. Ia harus mampu bekerja atas kehendak dan aspirasi masyarakat. Apalagi di negara demokrasi, aspirasi masyarakat menjadi instrumen utama dalam menjalankan roda pemerintahan.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Banyuwangi, H. Sugirah, saat menerima Anugerah TIMES Indonesia (ATI) 2023 kategori Tokoh Inspiratif Banyuwangi-Teladan Kepedulian Sosial 2023 di Ballroom Hotel Santika Banyuwangi, Kamis (28/12/2023).
“Kita semua ini hanya pelaku saja, menjalankan apa yang dikehendaki masyarakat luas. Apa pun yang kita laksanakan adalah pengabdian ikhlas. Berjuang dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat,” ujar Wabup Sugirah.
“Maka kami hanya ingin mengabdikan. Kita capekkan, kita lelahkan badan dan pikiran kita untuk kerakyatan dan kemasyarakatan,” imbuhnya.
Bendahara DPC PDI Perjuangan Banyuwangi itu juga menegaskan, bekerja untuk rakyat tidak sekadar memperjuangkan dan mewujudkan aspirasi masyarakat. Akan tetapi juga memberikan teladan, terutama kepedulian pada sesama.
“Saya yakin, masyarakat kita sudah dewasa dan cerdas. Selain kerja keras untuk melayani masyarakat, pejabat pemerintah itu harus bisa memberikan teladan. Kita tidak bisa menyampaikan pidato tanpa bisa memberikan contoh dalam tindakan,” tuturnya.
Keselarasan pikiran, ucapan, dan tindakan, tambah Wabup Sugirah, menjadi cerminan konsistensi sekaligus karakter seorang pelayan masyarakat.
“Ketika diberi kepercayaan, diberi amanah oleh rakyat, maka keselarasan pikiran kita, ucapan kita, dan tindakan kita akan menjadi cerminan karakter kita. Kalau pikiran, ucapan, dan tindakan kita selaras, masyarakat akan menilai kita sebagai orang yang konsisten, orang yang istikamah,” jelasnya.
“Sebaliknya, jika ucapan dan tindakan kita tidak sama, maka masyarakat akan meragukan komitmen kita dalam bekerja, meragukan kemampuan kita dalam melayani,” tandasnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS