PONOROGO – Sejak pertengahan Oktober ini, banyak bencana alam yang menimpa beberapa wilayah di Kabupaten Ponorogo akibat curah hujan yang tinggi. Seperti kejadian tanah bergerak yang terjadi di Desa Sriti Kecamatan Sawoo. Mengantisipasi terkena longsoran, sebanyak 92 warga yang terdiri atas 36 kepala keluarga RT/RW 02/01 Dusun Ngemplak Desa Sriti, mengungsi ke pasar desa.
Untuk itu, Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, meninjau langsung lokasi pengungsian korban terdampak pada Jum’at (21/10/2022) sore. Kehadiran Lisdyarita bersama tim TAGANA (Taruna Tanggap Bencana) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo, selain menyerahkan bantuan dan mendirikan dapur umum, juga untuk memastikan kesehatan pengungsi.
“Tentu kesehatan dan keselamatan warga menjadi prioritas kami. Bersama TAGANA, Dinsos, dan Dinkes semua komplit ada di sini untuk menangani musibah ini. Saya juga minta Pak Camat dan Mbah Lurah untuk selalu standby. Jadi, setiap ada kebutuhan bisa langsung disampaikan kapada kami,” tutur Bunda Rita, sapaan akrabnya.
Bunda Rita pun mengimbau pengungsi untuk tidak kembali ke rumah terlebih dahulu, mengingat curah hujan saat ini masih tinggi dan berpotensi terjadinya longsor.
“Saya minta masyarakat untuk tetap waspada dan tidak kembali ke rumah dulu selagi kondisi masih hujan”, ucapnya.
Selain itu, Wakabid Ekonomi DPC PDI Perjuangan itu juga berencana akan ‘ngantor’ di BPBD Ponorogo untuk memantau perkembangan secara langsung.
“Insya Allah saya beberapa hari ke depan akan ngantor di BPBD,” pungkasnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS