PONOROGO – Bupati Ponoogo, Sugiri Sancoko, mengimbau kepada pihak sekolah untuk tidak menarik iuran terkait Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB). Apalagi, saat ini PPDB jenjang SD dan SMP di Ponorogo sedang berlangsung.
“Saya sudah imbau semua pihak, jangan gampang-gampang ada tarikan. Jangan gampang kena isu titip sana bayar sana, janganlah. Mudah-mudahan hari ini fair,” ujar Bupati Sugiri di Ponorogo, Rabu (12/6/2024).
Menurut Bupati Sugiri, selama ada penarikan iuran di luar PPDB sesuai ketentuan yang ada pun adalah lumrah. Selama tidak memberatkan orang tua/wali murid dan “aneh-aneh”.
“Namanya pendidikan kemudian partisipasi dari pihak ketiga, yaitu orang tua ya, lumrah. Tapi jangan memberatkan dan aneh-aneh,” jelasnya.
“Di manapun, pingin anakku nyaman di sekola ya sudahlah. Yang penting jangan memberatkan dan prinsipnya sekolah gratis,” lanjut politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo, Nurhadi Hanuri, mengungkapkan, PPDB tahun ini dipastikan tidak membayar alias gratis.
“Kita berikan juknis (petunjuk teknis) yang ada. Kita berikan pembinaan kepada guru, kepsek. Kita pastikan PPDB jangan sampai menimbulkan permasalahan bayar-membayar. Sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” tuturnya.
“Secara nasional aturan mainnya sama. Nggak ada ketentuan bagi sekolah untuk meminta kepada wali murid mengkaitkan antara PPDB dengan bayar-membayar,” imbuhnya.
Namun jika ada sumbangan di luar PPDB ketika peserta didik sudah masuk sekolah, Nurhadi mengatakan jika sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 44 Tahun 2012.
“Itu normatif, ya. Jadi, dari orang tua murid sendiri yang akan bicara untuk memenuhi nak-anak mendapatkan yang terbaik, kalau memang dana BOS belum bisa memenuhi,” tandasnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS