BATU – Yunita Hartati Japar, perempuan tangguh dari Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) DPC PDI Perjuangan Situbondo terpilih sebagai peserta terbaik dalam Pelatihan Pelatih Saksi yang digelar BSPN Jatim 13-16 Desember 2021.
Yunita mengatakan, dia sama sekali tidak punya angan-angannya bisa menjadi peserta terbaik. Menurutnya, dia datang ke tempat pelatihan di Wisma Perjuangan, Oro-oro Ombo, Kota Batu ini semata-mata untuk belajar, bagaimana menjadi seorang pelatih saksi yang andal.
“Saya merasa sangat bangga, karena tidak sesuai dengan yang saya pikirkan, jauh dari angan-angan. Saya kesini cuma datang untuk belajar jadi pelatih saksi. Tapi alhamdulillah bisa jadi peserta terbaik,” ungkap Yunita Hartati, Kamis (16/12/2021).
Selepas dari pelatihan ini, walaupun dia terpilih sebagai peserta terbaik, Yunita tidak merasa tinggi hati. Dia berkomitmen untuk terus mengasah kemampuan, terutama terkait kepemiluan, agar skill dan pemahaman yang dimilikinya terus meningkat dari waktu ke waktu.
Tidak lupa, dia juga akan menyampaikan dan menyebarkan hal-hal yang telah didapatkannya dalam pelatihan ini kepada kawan-kawannya di BSPN Cabang Situbondo.
Menurutnya, nilai terpenting yang tertanam dalam benaknya, adalah untuk terus berkoordinasi dan menjalin komunikasi yang baik dalam satu tim.
“Jangan pernah ambil keputusan sendiri selalu berkoordinasi supaya kita sama-sama tahu, masalah apa yang kita hadapi. Karena ketika kita menghadapi masalah itu sendiri-sendiri, ya kita akan habis,” ujarnya.
“Tapi kalau kita kerja sama, solid bergerak bersama-sama, sama-sama belajar satu sama lain, tantangan sebesar apapun pasti bisa dilalui,” tegas Yunita.
Sekretaris BSPN DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Martin Hamonangan mengatakan, bahwa penganugerahan peserta terbaik ini disaring melalui penilaian yang telah dilakukan oleh panitia pelatihan. Tiga aspek yang dasar pertimbangan adalah sikap, keaktifan, dan pengetahuan.
“Bahwa ini tidak hanya sekedar pengetahuan tentang kepemiluan, tetapi tentang integritas dan attitude peserta yang nantinya akan menjadi pelatih. Sebagai pelatih tentu mereka dituntut untuk menguasai dirinya terlebih dahulu, baik secara knowledge tentang kepemiluan maupun tentang sikap sebagai seorang pelatih di BSPN,” jelas Martin.
Menurut anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur tersebut, secara keseluruhan, rata-rata peserta yang mengikuti Pelatihan Pelatih Saksi ini sudah cukup baik.
Ini dilihat dari kemampuan para peserta untuk menyerap materi-materi yang disampaikan, hingga komitmen dan tanggungjawab selama mengikuti pelatihan ini, semua dapat dijalankan dengan baik.
“Sehingga menurut saya, pelatihan kali ini cukup baik. Dari total 107 peserta yang hadir, mudah-mudahan mereka semua bisa lulus,” harapnya.
Kedepan, pihaknya juga akan terus mendidik dan meningkatkan kemampuan para pelatih saksi yang sudah terbentuk. Sehingga setiap pelatih saksi akan terus mendapatkan bekal terkait dengan kepemiluan beserta perkembangannya. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS