BANYUWANGI – Wakil Bupati Banyuwangi, H. Sugirah, memperingati Hari Krida Pertanian bersama Ketua DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko, dan ratusan petani muda di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (23/6/2022).
Hari Krida Pertanian sendiri merupakan hari besar pertanian yang dirayakan seluruh masyarakat pertanian di Indonesia, termasuk petani, peternak, nelayan, pegawai, dan pengusaha yang bekerja di sektor pertanian.
Dalam sambutannya, politisi PDI Perjuangan tersebut mengatakan, peringatan Hari Krida Pertanian merupakan momentum tepat bagi para petani muda dan millenial untuk melakukan inovasi di sektor pertanian. Menurutnya, penerapan modernisasi dunia pertanian terhadap kemajuan teknologi harus lebih dioptimalkan untuk meningkatkan produksi.
“Pasca pandemi Covid-19 dunia mulai menghadapi krisis pangan, sehingga peningkatan produksi sektor pertanian komoditas pangan harus dikuatkan, dan di sinilah, petani muda dan milenial harus berperan,” ujar Sugirah.
Bendahara DPC PDI Perjuangan Banyuwangi itu juga menjelaskan, dunia pertanian harus mulai menyesuaikan dengan kondisi zaman, cara-cara bertani yang konvensional harus mulai diupgrade mengikuti perkembangan teknologi, sehingga akan lebih banyak anak muda yang mau menjadi petani.
“Dengan adaptif teknologi, maka stigma pertanian yang identik dengan berlumpur-lumpur bisa hilang, sehingga minat anak muda menjadi petani meningkat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ketua DPC HKTI Banyuwangi tersebut menyebut, sektor pertanian di Banyuwangi memiliki potensi besar untuk menyerap tenaga kerja.
“Namun, hal itu harus diimbangi dengan lompatan besar untuk menjadikan pertanian sebagai pekerjaan yang menjanjikan. Salah satunya dengan mengembangkan teknologi pertanian,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP HKTI, Jendral (Purn) Moeldoko, mengatakan, jika Banyuwangi sebagai salah satu kota yang serius dalam petani muda dan milenial potensial.
Sebab di Banyuwangi, tambah Moeldoko, memiliki program unggulan, yakni Jagoan Tani, yang difasilitasi pemerintah daerah setempat yang merupakan hasil transformasi dari kompetisi bisnis pertanian anak muda.
“Pemerintah Banyuwangi sangat serius untuk melahirkan petani petani muda potensial dengan meluncurkan program Jagoan Tani, sehingga mampu menghadirkan paras sektor pertanian yang lebih menarik dengan sentuhan inovasi dan digitalisasi, sehingga diharapkan anak-anak muda mau berkecimpung di bidang pertanian, termasuk di dalamnya perkebunan, perikanan, dan peternakan,” tandasnya. (ryo/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS