Minggu
23 Maret 2025 | 6 : 35

Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak Merupakan Perjuangan Kemanusiaan

pdip-jatim-megawati-seminar-kuala-lumpur

KUALA LUMPUR – Presiden ke-5 RI Hj Megawati Soekarnoputri menegaskan pentingnya penghapusan kekerasan terhadap anak-anak sebagai perjuangan terhadap kemanusiaan.

Dia menilai, anak-anak adalah masa depan dan kesinambungan kehidupan, serta pemegang dunia di masa mendatang.

“Demikian pentingnya tugas menyiapkan masa depan generasi muda. Tugas ini bukanlah menjadi tanggung jawab orang tua semata,” kata Megawati.

Hal ini dia sampaikan saat menjadi pembicara kunci seminar tentang ‘Kerjasama Wilayah ASEAN dengan tema: Hentikan Kekerasan Seksual Terhadap Anak-Anak’, di Kuala Lumpur, Selasa (14/3/2017).

Putir proklamator kemerdekaan RI Soekarno ini menambahkan dalam upaya menghapus kekerasan seksual terhadap anak-anak dan perempuan, secara politik negara harus hadir dengan kebijakan nyata yang merajut masa depan yang baik dan bermartabat.

Pendidikan keluarga, kata Megawati, memiliki bobot yang sangat penting guna melahirkan anak-anak yang berkarakter.

Menurutnya, hal itu penting dalam mengikis kekhawatiran adanya kecenderungan pendidikan anak usia dini, yang disusupi berbagai agenda tertentu yang bertentangan dengan nilai-nilai keberagaman, keadilan dan kemanusiaan.

“Pendidikan keluarga adalah peletak dasar pendidikan budi pekerti,” ujar Ketua Umum DPP PDI Perjuangan tersebut.

Dia juga menyebutkan, Indonesia sebagai negara yang merdeka telah memberikan kehidupan yang equal kepada rakyatnya.

Dalam konstitusi, UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945, jelas dikatakan pada pasal 28D “setiap orang, berhak atas pengakuan, jaminan perlindungan, dan kepastian hukum yang adil, serta perlakuan yang sama di hadapan hukum”.

Frasa “setiap orang” memberi makna siapapun, termasuk juga perempuan dan anak-anak.

Amanat konsitusi itu dinilai Megawati senafas dengan Konvensi Hak Anak PBB, yang merupakan instrumen internasional dalam penyelenggaraan perlindungan anak, dan Indonesia meratifikasi pada 1990.

“Perintah konsitusi inilah yang saya jadikan dasar, ketika dipercaya menjadi wakil presiden dan kemudian presiden kelima Republik Indonesia,” ucapnya.

“Untuk itulah, mengapa saya berjuang melahirkan kebijakan politik guna memastikan hadirnya perlindungan dan kepastian hukum bagi perempuan dan anak, termasuk menghadapi persoalan kekerasan,” imbuh Mega.

Seminar di Putra World Trade Centre itu terselenggara atas prakarsa istri PM Malaysia Najib Razak, Datin Paduka Seri Rosmah Mansor. Megawati hadir didampingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani. (goek/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Jelang Lebaran, Erma Bagikan 350 Bingkisan Sembako kepada Petani Perkebunan Kruwuk Blitar

BLITAR – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur, Erma Susanti, membagikan 350 bingkisan Lebaran ...
KRONIK

Gus Mufti Safari Ramadan di Probolinggo, Temu Kader dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu

KOTA PROBOLINGGO – Ramadan menjadi momentum bagi Legislator PDI Perjuangan dr. Mufti Anam untuk menyapa para kader ...
KABAR CABANG

Pompa Semangat KSB Ranting, Sodik: PDI Perjuangan Konsisten Lakukan Pendidikan Politik

TULUNGAGUNG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung menggelar Sosialisasi 4 Pilar ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Malang Bagi-bagi Takjil dan Buka Puasa bareng Warga di Terminal

MALANG – Bupati Malang HM Sanusi tak segan turun jalan untuk melakukan kegiatan sosial berbagi takjil hingga buka ...
LEGISLATIF

Reses di Bulan Ramadan, Buwang Serap Aspirasi Warga dan Santuni Anak Yatim

LAMONGAN – Anggota DPRD Lamongan Fraksi PDI Perjuangan Ahmad Umar Buwang SH menggelar Reses Tahap I tahun 2025. ...
KRONIK

Bupati Lukman Lakukan Patroli Malam, Tinjau Situasi Keamanan Jelang Lebaran

BANGKALAN – Menjelang Hari Raya Idulfitri 2025, Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, ikut terjun langsung ke lapangan ...