Minggu
11 Mei 2025 | 6 : 56

Pengangkatan PNS Bidan Harus Pertimbangkan Masa Pengabdian

pdip-jatim-mega-bidan3

pdip-jatim-mega-pelindung-bidanJAKARTA – Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri mengatakan, upaya mengangkat bidan desa menjadi pegawai negeri sipil (PNS), harus mempertimbangkan masa pengabdian mereka.

Pertimbangan tersebut, kata Pelindung Bidan Indonesia itu, lebih pada faktor psikologis sang bidan, hubungan emosional dan kedekatannya dengan masyarakat yang sudah dibangun bertahun-tahun di desanya.

Menurut Megawati, saat ini bidan desa ada yang berstatus pegawai tidak tetap (PTT). Bidan PTT itu ada yang memegang SK pemerintah pusat, sebanyak 42.245 orang. Juga ada bidan PTT berdasarkan SK Pemerintah Provinsi.

“Jika menjadi PNS Daerah, anggaran tetap dari APBN dengan mekanisme transfer daerah untuk belanja pegawai, dana alokasi umum (DAU),” kata Megawati, saat berpidato di acara diskusi ‘Mencari Solusi Rekrutmen PNS yang Adil bagi Bidan PTT’, di Jakarta, Senin (2/5/2016).

Dengan SK Pusat, para Bidan PTT  harus dipertahankan menjadi “Pegawai Pemerintah Pusat”, sehingga ada jaminan program kesehatan dari pemerintah pusat tetap bisa dijalankan, tanpa terkait dengan suasana kondisi pilkada.

“Saya kira hal itu sudah berjalan selama ini. Para bidan desa tetap menjalankan program-program pelayanan kesehatan, siapapun dan dari partai mana pun kepala daerah berasal,” ujar Ketua Umum PDI Perjuangan ini.

Dia juga minta, bidan PNS Pusat yang ditugaskan di desa-desa, tidak dimutasi hanya karena kepentingan politik lokal lima tahunan.

Pemerintah pusat, lanjut Megawati, juga harus mendorong adanya pembagian tanggung jawab. Misalnya jika bicara anggaran, maka ada tambahan insentif dari APBD untuk bidan-bidan di daerah-daerah yang medannya berat, pengembangan kompetensi, perlindungan keamanan dalam menjalankan tugas, khususnya di daerah pedalaman dan terpencil.

“Justru jumlah bidan desa harus ditambah sesuai luas wilayah dan jumlah penduduk. Pada porsi ini maka menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk mengalokasikan,” papar Megawati.

Bidan, sebut Mega, merupakan ujung tombak tenaga kesehatan di daerah, terutama desa terpencil. Karena itu, dia minta pemerintah untuk memprioritaskan profesi bidan.

Sebab, peran bidan sangat penting terutama dalam membantu keselamatan bayi dan juga perempuan saat melahirkan.

“Bidan ini untuk membantu. Kematian ibu dan bayi bukan saat setelah melahirkan. Jadi, dikatakan dari 100 ribu kelahiran, kira-kira 300 sampai 400-an yang namanya ibu tidak tertolong,” ungkapnya.

Oleh karena itu, imbuh Megawati, seharusnya pemerintah malu kalau ada bidan sampai menggelar demonstrasi menuntut hak mereka. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Joko Tri Asmoro Tekankan Pelibatan Anak Muda dalam Kepengurusan Koperasi Merah Putih

TULUNGAGUNG – Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Tulungagung, Joko Tri Asmoro, menekankan pentingnya pelibatan anak ...
LEGISLATIF

Sadarestuwati Ajak Masyarakat Jombang Tanamkan Nilai Kebangsaan di Era Digital

JOMBANG – Di tengah derasnya arus globalisasi, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sadarestuwati, menekankan ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Lumajang dan Wakil Hadiri Peluncuran Film Dendam Mustika Badar Besi Semeru

LUMAJANG – Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha) ...
LEGISLATIF

Puan: PUIC Panggung Strategis Hidupkan Kembali Semangat Bandung

JAKARTA – DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau ...
UMKM

Pentingnya Persus Koperasi Simpan Pinjam untuk Mencegah Gagal Bayar

MAGETAN – Wakil Ketua DPRD Magetan, Suyatno menghadiri sosialisasi Peraturan Khusus (Persus) yang diselenggarakan ...
SEMENTARA ITU...

Mas Dhito Lanjutkan Pembangunan Jalan Menuju Kawah Kelud Kediri

KEDIRI – Pemerintah Kabupaten Kediri tahun ini melanjutkan pekerjaan pembangunan jalan menuju kawah Gunung Kelud. ...