Selasa
07 Oktober 2025 | 9 : 51

Pemkab Banyuwangi Gelar Festival Wayang Kulit, Mainkan Lakon Raksasa Menyesal

PDIP-Jatim-Bupati-Ipuk-09112023

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi memperingati Hari Wayang Nasional yang jatuh setiap 7 November, dengan gelaran Festival Wayang Kulit 2023. Selama 3 hari (6-8 November), setiap malam ditampilkan pertunjukan wayang di Lapangan RTH Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.

Pertunjukan tersebut menampilkan parade 3 dalang asal Banyuwangi. Mereka memainkan tokoh-tokoh wayang kulit dengan gaya dan karakter yang berbeda-beda.

“Festival ini salah satu yang mendapat animo tinggi dari warga Banyuwangi, khususnya warga di Banyuwangi selatan yang biasanya kita kenal dengan daerah Mataraman. Wayang menjadi atraksi yang ditunggu warga,” ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat menyaksikan festival wayang di RTH Karetan, Purwoharjo, Rabu Malam (8/11/2023).

“Ini juga menjadi bentuk apresiasi dan pelestarian wayang kulit sebagai warisan budaya tak benda yang telah diakui oleh UNESCO sejak 2 November lalu. Wayang itu salah satu identitas budaya Indonesia yang harus terus kita hidupkan dan uri-uri,” imbuhnya.

Menurut Bupti Ipuk, wayang kulit adalah bagian dari tradisi positif yang harus dilestarikan dan dikembangkan. Wayang kulit menjadi sarana menyampaikan pesan moral positif.

“Wayang kulit itu sendiri sangat lengkap dan luas. Wayang kulit sarat kreativitas. Ada seni rupa, ada seni peran dalam teaternya, ada seni suara, juga ada seni musik. Festival Wayang Kulit akan terus kita lanjutkan dan kita dukung pengembangannya,” tutur politisi PDI Perjuangan itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda, mengatakan kegiatan Festival Wayang Kulit tersebut menghadirkan lakon Ampak-Ampak Manahilan yang dimainkan oleh dalang trio, yaitu Ki Sanggit Abhillawa, Ki Galih Kidung Wibowo, dan Ki Edo Sabdo Carito.

“Lakon ini mengisahkan penyesalan raksasa yang melakukan peperangan balas dendam di hutan Manahilan. Meski mengerahkan segala kekuatan, sang raksasa tetap kalah dengan kesatria kebenaran. Lakon ini dipilih sebagai bentuk refleksi diri dan introspeksi bagi masyarakat untuk selalu berbuat baik dan menjauhi kejahatan,” ujar Bramuda.

Lebih lanjut, Bramuda menjelaskan, Festival Wayang Kulit 2023 itu mendapat antusiasme yang luar biasa dari warga. Ribuan orang menghadiri pertunjukan wayang tersebut.

“Warga Banyuwangi selatan memang banyak dihuni warga suku Jawa. Untuk itu, kami menggelar wayang di wilayah ini. Banyak peminatnya,” ujarnya. (aras/set)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Dana Pusat Menurun, Eri Cahyadi Pastikan Ekonomi Surabaya Tetap Tumbuh

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya tidak boleh mengalami ...
BERITA TERKINI

Respons Cepat Usulan Pak Tardi, Genangan Air di Lingkungan Santo Bernadus Segera Dibangun Saluran Baru

KOTA MADIUN – Upaya politisi senior PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Madiun, Sutardi, dalam menyerap ...
LEGISLATIF

Wakil Ketua DPRD Yakini SPPG Pelaksana MBG di Jember Belum Punya SLHS

JEMBER – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jember Widarto, S.S meyakini pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) oleh satuan ...
KABAR CABANG

PDI Perjuangan Beri Masukan ke KPU soal Potensi Penambahan Kursi DPRD Surabaya

SURABAYA – DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya memberi masukan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal potensi ...
EKSEKUTIF

Perluas Kerja Sama Pembangunan Berkelanjutan dengan UB, Bupati Trenggalek Harap “Berjodoh”

TRENGGALEK – Bupati Mochamad Nur Arifin berharap kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Trenggalek dan Universitas ...
LEGISLATIF

Sebelum Pembangunan Flyover Taman Pelangi–Dolog Dimulai, Eri Irawan Minta Kajian Mendalam

SURABAYA – Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Eri Irawan, menegaskan pentingnya kajian mendalam sebelum proyek ...