JAKARTA – Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, Pramuka merupakan wahana penggemblengan manusia Indonesia agar menjadi manusia patriotik, berdisiplin, berbudi pekerti luhur, dan berkecakapan hidup.
“Karena itu, PDI Perjuangan minta pemerintahan Jokowi-JK menggelorakan kembali spirit Pramuka,” kata Hasto kepada pers, terkait Hari Pramuka ke-54, Jumat (14/8/2015).
Berbagai krisis karakter yang terjadi selama ini, ujar Hasto, salah satunya akibat proses pemandulan Pramuka, dimana pada zaman Orde Baru, Pramuka hanya sekadar aktivitas ekstrakurikuler.
“Di bawah pemerintahan Pak Jokowi-JK, diharapkan Pramuka akan kembali pada karakter sejatinya: dengan patriotisme yang berkobar-kobar, Pramuka menjadi pelopor penggemblengan manusia Indonesia. Inilah yang juga menjadi komitmen PDI Perjuangan,” tuturnya.
Hasto memaparkan, sejarah Pramuka tidak bisa dilepaskan dengan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sebab organisasi gerakan kepanduan itu telah berdiri sejak zaman kolonial Belanda dan istilah kepanduan sendiri telah diperkenalkan oleh KH Agus Salim sejak 1930.
Dia mengungkapkan, 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka karena bertepatan dengan momentum pelantikan Majelis Pimpinan Nasional Pramuka oleh Bung Karno pada 14 Agustus 1961.
“Pemerintah diharapkan memberi perhatian yang lebih besar kepada Gerakan Pramuka. Sebab Pramuka bisa hadir sebagai wahana penggemblengan manusia Indonesia yang berkarakter, cinta tanah air dan memiliki kepedulian tinggi terhadap sesamanya,” jelas Hasto.
Dia menceritakan pengalamannya yang aktif di Pramuka sejak kecil, dan mengikuti Jambore Nasional Pramuka tahun 1981. “Kami dilatih untuk selalu bekerja dalam tim yang berdisiplin, dan mengejar prestasi, serta dasar-dasar kepemimpinan yang mengedepankan semangat persatuan untuk melangkah maju, mengemban tugas bagi nusa dan bangsa,” urainya. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS