Senin
19 Mei 2025 | 6 : 01

Pemerintah Hapus DAK Pariwisata Mulai 2025, Novita: Beban Berat bagi Daerah

pdip-jatim-241121-novita-2

JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Novita Hardini, menyoroti penghapusan Dana Alokasi Khusus (DAK) sektor pariwisata oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mulai 2025.

Dalam rapat kerja di Gedung DPR RI, Novita menyampaikan kekhawatirannya terkait dampak penghapusan anggaran ini terhadap pengembangan pariwisata di daerah. Terutama di wilayah yang memiliki kapasitas fiskal terbatas seperti Kabupaten Trenggalek.

“Saya mengingat kembali bahwa pada periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi, sektor pariwisata menjadi salah satu program prioritas dengan alokasi anggaran yang besar. Pada 2023, Dana Alokasi Khusus untuk pariwisata mencapai Rp 447 miliar. Namun, sangat disayangkan untuk tahun 2025 anggaran DAK pariwisata ini dihapus, ” ungkap Novita, Rabu (20/11/2024).

Legislator perempuan satu-satunya dari dapil Jawa Timur 7 ini, menjelaskan bahwa penghapusan DAK ini akan mempersulit daerah seperti Trenggalek untuk mengembangkan sektor pariwisatanya.

Baca juga: Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata, Novita Minta Kemenpar Perhatikan JLS

Trenggalek memiliki 36 desa wisata dari total 6.044 desa wisata di Indonesia. Bahkan tercatat sebagai salah satu yang terbaik dengan peringkat ketiga dalam Lomba Desa Wisata Nasional.

“Trenggalek memiliki potensi luar biasa di sektor pariwisata. Dari 100 desa wisata di Jawa Timur, 36 berada di Trenggalek. Salah satunya, Desa Masaran di Kecamatan Bendungan, bahkan kami angkat ke layar lebar dalam sebuah film yang berjudul ‘Sinden Gaib’ yang ditayangkan di bioskop-bioskop. Namun, APBD Trenggalek sangat terbatas, hanya sekitar Rp 1,6 triliun, di mana Rp 1 miliar habis untuk gaji dan operasional. Untuk pembangunan infrastruktur, anggaran yang tersedia kurang dari Rp 60 miliar per tahun,” jelasnya.

Dia menegaskan bahwa tanpa dukungan dari DAK, pemerintah daerah akan kesulitan mengembangkan sektor pariwisata yang merupakan salah satu motor penggerak ekonomi daerah.

“Kami meminta agar Kementerian Pariwisata dapat mempertimbangkan kembali penghapusan DAK untuk 2025. Anggaran ini sangat bermanfaat bagi daerah, terutama dalam mendukung desa-desa wisata,” tegas Novita.

Dia menambahkan bahwa penghapusan DAK ini dapat menghambat potensi pengembangan wisata di daerah, yang seharusnya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Pariwisata adalah sektor yang memiliki multiplier effect besar. Jika pengembangannya terhambat, maka dampaknya akan langsung terasa pada masyarakat yang menggantungkan hidup dari sektor ini. Saya berharap Kementerian Pariwisata dapat segera mengevaluasi kebijakan tersebut,” tutupnya. (nia/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Ucapkan Selamat Harlah ke-6 Sabilu Taubah, Bupati Rijanto Sampaikan Harapan Ini

BLITAR – Bupati dan Wakil Bupati Blitar, Rijanto-Beky Herdiansah menghadiri acara jalan sehat dalam rangka ...
LEGISLATIF

Abidin Fikri Sosialisasi 4 Pilar kepada Gen Z Bojonegoro

BOJONEGORO – Acara digelar di aula DPC PDI Perjuangan Bojonegoro dihadiri seratusan perwakilan pelajar SLTA ...
LEGISLATIF

DPR Perketat Pengawasan terhadap Danantara, Kanang Tegaskan Tak Ada Kekebalan Hukum

JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI, Budi Sulistyono, menyatakan pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap ...
KRONIK

Berikan Santunan untuk Anak Yatim, H. Zainal Sebut Tanggung Jawab Bersama

SUMENEP – Ketua DPRD Sumenep, H. Zainal Arifin, mengatakan bahwa memberikan santunan atau bantuan untuk anak yatim ...
KRONIK

Sebelum Penutupan Pembekalan, Para Kepala Daerah PDI Perjuangan Ikuti Jalan Santai

JAKARTA – Hari ketiga pembekalan Kepala/Wakil kepala daerah yang berasal dari PDI Perjuangan, dimulai dengan ...
LEGISLATIF

Dukung Talent DNA Diterapkan di Sekolah-sekolah Jatim, Untari: Ini Rerobosan Penting

SURABAYA – Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Sri Untari Bisowarno menyambut baik rencana Gubernur Khofifah yang akan ...