
JOMBANG – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Sadarestuwati mengatakan, pembangunan negara merupakan sinergi kepentingan dari berbagai unsur. Yakni unsur pemerintah di beberapa tingkatan, unsur masyarakat, dan kelembagaan yang berperan.
Oleh karenanya, sebut Mbak Estu, sapaan akrabnya, diperlukan pendekatan perencanaan yang komprehensif. “Perencanaan pembangunan nasional mencakup lima pendekatan meliputi politik, teknokratif, partisipasif, pendekatan atas-bawah (top-down), dan pendekatan bawah-atas (bottom-up),” katanya.
Hal itu dia ungkapkan dalam seminar nasional bertema “Proses Penganggaran Pada Lembaga Negara” di aula kantor DPC PDI Perjuangan Jombang, Minggu (23/2/2020).
Mbak Estu menjelaskan, bahwa pemilu langsung merupakan proses penyusunan rencana pembangunan karena rakyat yang menentukan pilihan berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon.
Menurutnya, rencana pembangunan adalah penjabaran dari janji politik atau penjabaran visi misi setiap politisi. Kemudian janji tersebut dituangkan dalam kebijakan politik.
“Pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah. Ini juga penting biar pembangunan tidak ngawur,” jelas Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan ini.
Politisi asal Kecamatan Bareng, Jombang ini menambahkan, dalam pembangunan juga perlu partisipasi dari berbagai pihak yang berkepentingan (stake holder) terhadap pembangunan.
Baginya, pelibatan stake holder merupakan cara mengapresiasi inspirasi dan menumbuhkan rasa memiliki, agar pembangunan sesuai kebutuhan masyarakat.
“Pendekatan atas bawah atau bawah ke atas bisa diwujudkan dalam musrenbang dan reses,” ujarnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS