SURABAYA – Politisi senior PDI Perjuangan, Panda Nababan meluncurkan buku terbaru bertajuk Panda Nababan Lahir sebagai Petarung: Sebuah Otobiografi di kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Surabaya pada Selasa (9/11/2021) secara hybrid.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Kusnadi dalam sambutannya mengatakan, Panda Nababan selama hidupnya telah mencurahkan seluruh pikiran, perasaan, dan karyanya untuk bangsa dan negara. Salah satunya melalui buku tersebut yang bisa menjadi rujukan atau referensi untuk memajukan bangsa.
“Buku beliau sangat bagus, tulisan beliau seperti singa mengaung, seperti banteng. Dan pada kesempatan ini mari kita membaca, membahas buku beliau, khususnya generasi muda. Semoga ini menjadi satu referensi untuk memajukan bangsa kita. Terima kasih sudah memberi kepercayaan kepada kami untuk menggelar kegiatan ini di kantor DPD PDI Perjuangan Jatim,” ujarnya.
Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono selaku narasumber dalam acara tersebut mengakui, bahwa buku yang diterbitkan pada Juli 2021 ini sangat menarik karena Bang Panda, sapaan akrab Panda Nababan, menghadirkan catatan sejarah dari beberapa peristiwa yang tidak mungkin ia munculkan ataupun dimunculkan oleh media massa pada saat itu.
“Saya merekomendasikan buku ini dibaca oleh anak muda. Saya harap launching ini bisa menambah semangat kita semua,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini.
Otobiografi karya Panda Nababan ini terbagi menjadi dua buku, pertama diberi sub judul Menunggang Gelombang, kedua diberi sub judul Dalam Pusaran Arus Kekuasaan yang jika digabungkan tebal bukunya lebih dari 1.000 halaman.
Buku pertama menekankan perjalanan Panda Nababan sejak kecil hingga menjadi wartawan, lalu di buku kedua berkisah tentang kehidupannya sebagai politisi termasuk bagaimana saat ia berinteraksi dengan beberapa Presiden Republik Indonesia.
Panda Nababan sendiri bersyukur bisa diberikan kesempatan untuk mengetahui dan mencatat peristiwa besar yang pernah terjadi di Indonesia sejak kepemimpinan Presiden Soekarno hingga Presiden Jokowi.
“Saya berharap, buku ini bisa menjadi referensi, catatan sejarah untuk generasi muda dalam mempelajari sejarah Indonesia yang dimana saya berkesempatan mengalami kepemimpinan mulai dari Presiden Soekarno hingga saat ini dan mencatatkan perjalanan bangsa dalam buku tersebut. Semoga buku ini bermanfaat untuk kita,” tandasnya.
Adapun alasan dipilihnya Surabaya dan 9 November untuk peluncuran buku tersebut adalah untuk terus menjaga semangat kepahlawanan karena esok adalah 10 November yang di peringati sebagai Hari Pahlawan, di mana pada saat itu di Surabaya para pejuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Sekadar informasi, turut hadir dalam kegiatan tersebut baik secara online maupun offline di kantor DPD PDI Perjuangan Jatim diantaranya adalah Wakil Ketua DPN Peradi, Syaiful Ma’arif ; Dosen Jurusan Ilmu Politik FISIP Unair, Hari Fitrianto ; Guru Besar Hukum Bisnis UGM, Nindyo Pramono dan Advokat, Rudy Santoso. (dhani/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS