Kamis
17 April 2025 | 9 : 33

Peluang! Udang Vaname Kabupaten Probolinggo Tembus Pasar Luar Negeri

pdip-jatim-bupati-proobolinggo-100821-timbul-prihanjoko-a

KABUPATEN PROBOLINGGO – Pemkab Probolinggo melakukan inovasi budi daya udang Vaname secara sederhana dan murah agar bisa diterapkan dalam skala rumah tangga. Inovasi dilakukan mengingat terbukanya peluang pasar mancanegara akan kebutuhan udang bernama ilmiah Litopenaeus Vannamei tersebut.

Menurut Plt Bupati Timbul Prihanjoko, udang Vaname merupakan komoditas budidaya perikanan yang memberikan nilai ekonomi cukup tinggi dengan pangsa pasar luas dan segmen pasar yang fleksibel. Pada tahun 2020, ekspor udang Vaname dari Provinsi Jawa Timur hanya mampu memenuhi kebutuhan impor negara Amerika, Jepang dan Cina.

Kader PDI Perjuangan ini menjelaskan, mayoritas produksi udang Vaname dari Kabupaten Probolinggo dikirim untuk memenuhi kebutuhan ekspor di luar negeri. Dengan potensi ekonomi yang sangat besar, sehingga menjadi peluang usaha yang sangat menarik.

“Dan menjadi pengungkit peningkatan pendapatan pembudidaya kecil sebesar 50-300%,” kata Plt Bupati Timbul Prihanjoko, Jumat (8/10/2021).

Inovasi budidaya udang Vaname skala rumahan dipresentasikan Plt Bupati Timbul Prihanjoko secara daring, Kamis (7/10) dalam ajang Kompetisi Inovasi Layanan Publik (Kovablik) Provinsi Jatim 2021. Inovasi dimaksud bertajuk: BUMI KRAKSAN, singkatan dari Budidaya Udang vannaMeI Kolam bundaR menggunAKan raS di media Air laut buatAN.

Teknologi budidaya dirancang sederhana sehingga mudah diadopsi oleh masyarakat. Agar bisa diterapkan dalam skala rumah tangga dengan memanfaatkan lahan terbatas. Inovasi juga didesain agar bisa diterapkan oleh warga yang tinggal jauh dari pantai karena menggunakan air laut buatan.

“BUMI KRAKSAAN ini memiliki keunikan dan kebaharuan. Yaitu produktivitas 2-3 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan budidaya sistem konvensional. Untuk biaya investasi dan operasional terjangkau sebesar Rp 20.750.000 untuk 2 unit kolam,” terang Plt Bupati Timbul.

Lebih lanjut Plt Bupati Timbul menambahkan, ada tiga prinsip inovasi yang dilakukan. Pertama menggunakan air laut buatan yaitu dengan mencampur 125 liter air tawar, 1 kilogram garam krosok dan 2 liter air bittern atau air sisa dalam pembuatan garam yang mengandung banyak mineral. (drw/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Kesejahteraan Guru Madrasah Terabaikan, Fraksi PDIP DPRD Jember Siap Pasang Badan!

JEMBER – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Jember siap menjadi garda depan pelindung hak-hak guru madrasah. ...
KRONIK

Tampung Keluhan Petani, Sonny Harap Bulog Tanggung Jawab dan Gerak Cepat

BANYUWANGI – Menyikapi keluhan petani Banyuwangi yang kesulitan menjual gabah ke Bulog, anggota Komisi IV DPR RI, ...
SEMENTARA ITU...

Serahkan Dana Hibah 2025, Ning Ita Tekankan Transparansi dan Kepatuhan Regulasi

MOJOKERTO – Wali Kota Ika Puspitasari mensosialisasikan Paket Regulasi dan Penyerahan Simbolis kepada lembaga ...
KRONIK

Bupati Ipuk Minta Kades Optimalkan DD dan ADD untuk Pembangunan Desa

BANYUWANGI – Di tengah efiensi anggaran pemerintah pusat, Anggaran Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) tidak ...
LEGISLATIF

Komisi III DPRD Gresik Gelar Hearing Bahas Pembukaan JPL 11, Ini Hasilnya

GRESIK – Komisi III DPRD Gresik menggelar rapat dengar pendapat (hearing) dengan sejumlah pihak, Kamis (17/4/2025). ...
LEGISLATIF

Komisi A DPRD Magetan Sidak 3 Sekolah Rusak, Suyono Wiling Menilai Dinas Dikpora Tidak Cermat Lakukan Pemetaan

MAGETAN – Komisi A DPRD Magetan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah sekolah yang mengalami kerusakan. ...