SURABAYA – DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya mendistribusikan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP), yang digolkan dari jaring aspirasi Puti Guntur Soekarno, anggota Komisi 10 DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan.
Puti Guntur, merupakan legislator DPR RI dari Dapil Surabaya – Sidoarjo. Cucu Bung Karno tersebut gigih memperjuangkan akses pendidikan, terutama bagi warga tidak mampu.
Pembagian beasiswa PIP yang dilakukan pada Sabtu (8/7/2023) dan Minggu (9/7/2023) di beberapa wilayah kecamatan di Kota Surabaya itu diikuti para orangtua siswa penerima manfaat.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan, PIP adalah program pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang dikelola Kementerian Pendidikan Nasional.

“Beasiswa PIP yang kita bagikan dijaring Ibu Puti Guntur Soekarno melalui kader-kader PDI Perjuangan untuk memperkuat akses pendidikan bagi pelajar-pelajar dari keluarga tidak mampu,” jelas Adi Sutarwijono di Surabaya, Minggu (9/7/2023).
“Program pembangunan Presiden Jokowi manfaatnya telah dirasakan masyarakat, seperti pemberian beasiswa PIP. Maka, PDI Perjuangan mengajak masyarakat untuk menjaga keberlanjutan program-program pemerintahan Presiden Jokowi di masa depan,” sambung Ketua DPRD Surabaya tersebut.
Pembagian beasiswa PIP dimulai dari Kecamatan Tambaksari, pada Sabtu malam dihadiri Sekretaris DPC PDI Perjuangan Surabaya, Baktiono, yang juga Ketua Komisi C bidang pembangunan DPRD Kota Surabaya. Hadir juga Ketua PAC PDIP Kecamatan Tambaksari Arif Wirawan dan para kader banteng.
Kemudian pada Minggu, berlanjut ke Kecamatan Mulyorejo dan Asemrowo, lalu Krembangan dan Sukomanunggal. Pembagian di wilayah ini dihadiri Wakil Wali Kota Surabaya Armuji dan tenaga ahli Puti Guntur Soekarno, yakni Aliyudin dan Rizal.

Hadir pengurus PDI Perjuangan lainnya, yakni Hadrean Renanda, Anas Karno, Achmad Hidayat, Hamid, Agus Basuki, Heri Budi Santoso, Hariaji dan Triyarso.
“PDI Perjuangan sangat concern untuk memperkuat akses pendidikan bagi masyarakat, terutama kalangan wong cilik, kaum marhaen. Kader-kader banteng terus melakukan pendampingan pendidikan dan mencegah anak-anak pelajar putus sekolah,” kata Adi.
“Di pihak lain, kita bersama-sama melahirkan generasi-generasi terpelajar yang akan memimpin Indonesia di semua bidang, di masa depan,” imbuhnya.
Sekretaris DPC PDIP Surabaya Baktiono mengatakan, pada jenjang pelajar SD, penerima manfaat beasiswa PIP mendapatkan Rp 450 ribu satu tahun.

Jenjang SMP Rp 750 ribu dan jenjang SMA/SMK Rp 1 juta. “Semua harus seratus persen untuk keperluan pendidikan putra-putrinya,” kata Baktiono.
Menurut dia, kader-kader PDI Perjuangan Kota Surabaya sangat gigih memperjuangkan kemudahan akses pendidikan bagi masyarakat, terutama lapisan tidak mampu.
“Kita berterima kasih kepada Ibu Puti Guntur Soekarno, cucu Sang Proklamator Bung Karno, yang telah berupaya keras dan memperjuangkan PIP bisa diterimakan warga Surabaya. Ibu Puti Guntur Soekarno juga gigih memperjuangkan berbagai kebijakan pemerintahan di bidang pendidikan yang berpihak pada nasib wong cilik, kaum marhaen,” ucapnya.
Soal pendidikan, di Kota Surabaya telah diformulasikan sejumlah kebijakan pemerintahan oleh Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji yang berbasis kebutuhan masyarakat.

“Seperti pendidikan gratis untuk jenjang SD Negeri dan SMP Negeri, juga pemberian seragam gratis untuk pelajar tidak mampu, dari sekolah negeri maupun swasta,” urai Armuji.
Untuk jenjang SMA dan SMK, terang dia, Pemkot Surabaya telah mengintervensi pembiayaan pelajar melalui pemberian beasiswa pemuda tangguh. Tahun 2023 ini, siswa penerima beasiswa pemuda tangguh tiap bulan mendapat Rp 200 ribu per orang.
“Kita jaga jenjang pendidikan dari anak-anak Surabaya, supaya dapat terus berlanjut ke level yang paling tinggi. Jangan sampai ada yang putus sekolah,” ujarnya.
Tahun ini, PDI Perjuangan Kota Surabaya berhasil menjaring 6.152 penerima manfaat PIP, mayoritas dari keluarga tidak mampu di level SD, SMP, SMA dan SMK. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS