MADIUN – Tiga kandidat yang akan diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada Kabupaten Madiun disosialisasikan di depan jajaran pengurus mulai tingkat kecamatan. Sosialisasi digelar saat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Madiun menggelar rapat kerja cabang (rakercab), di kantor DPC setempat, kemarin.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Madiun Anang Dwi Sujatno SH mengatakan, rakercab kali ini acaranya tunggal, yakni mensosialisasikan para bakal cawabup.
Ketiga bacawabup itu, yakni Suprapto (Bendahara DPC PDIP Kab Madiun), Ferry Sudarsono (Ketua PAC PDIP Mejayan), dan Tri Wahyudiono (pengusaha).
Ketiganya sudah mengikuti fit dan propertest yang digelar DPD PDI Perjuangan Jawa Timur. Soal siapa yang nanti direkom sebagai calon wakil bupati, sebut Anang, semuanya menjadi kewenangan DPP PDI Perjuangan.
“Kita tegak lurus perintah partai. Pun ketiga bakal calon, mereka juga sudah berkomitmen menerima siapapun yang akan direkom pusat,” kata Anang.
Kandidat yang ditunjuk pusat sebagai calon wabup, nantinya akan dipasangkan dengan calon bupati dari PKB. Selama ini, antara PDIP dengan PKB setempat sudah menjalin kesepakatan kerja sama mengusung pasangan calon bupati-wakil bupati dalam Pilkada Kabupaten Madiun 2018.
Dalam memorandum of understanding (MoU) yang dibangun PDIP dengan PKB, calon bupati disepakati dari PKB sebagai partai pemenang. Sedang calon wakil bupatinya dari PDI Perjuangan.
“Mereka (ketiga bakal calon wabup dari PDIP) sangat menghormati MoU yang sudah kita bangun dengan PKB,” ujar Anang.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi SH MHum yang juga hadir di rakercab tersebut, menyampaikan konstalasi politik menjelang Pemilu 2019.
Mulai pilkada serentak 2018, yang di provinsi ini akan berlangsung di 18 kabupaten/kota, dan satu Pilkada Jatim, serta pileg dan pilpres di tahun 2019.
Dalam sambutannya, Kusnadi di antaranya menyebutkan, bahwa Kabupaten Madiun termasuk salah satu daerah yang menjadi target menang bagi PDI Perjuangan.
Kusnadi juga mengajak kader PDI Perjuangan di Kabupaten Madiun sejak sekarang harus sudah menyiapkan diri dalam kerja-kerja politik menghadapi Pilbup Madiun dan Pilgub Jatim 2018, serta Pileg dan Pilpres 2019.
Oleh karena mekanisme sesuai UU Pemilu terbaru berbeda dengan sebelumnya, kata Kusnadi, baik pilbup, pilgub, pileg dan pilpres tersebut haru dikerjakan bersama-sama secara paralel.
“Tidak bisa misalnya menyelesaikan yang satu, lalu kemudian melakukan yang berikutnya. Tapi harus dikerjakan bersama-sama. Ini tantangan berat yang harus kita lakukan,” ucap Kusnadi. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS