Sabtu
19 April 2025 | 2 : 42

PDI Perjuangan Jember, Sesalkan Bupati Tidak Hadir Saat Audiensi dengan Guru Honorer

PDIP-Jatim-Ady-Cahyo-P-051021

JEMBER – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember, Edy Cahyo Purnomo, menyesalkan ketidakhadiran Bupati Jember, Hendy Siswanto, pada audiensi antara pemkab dan perwakilan guru honorer, yang membahas rekrutmen PKKK pada Selasa (05/10/2021). Dalam agenda tersebut Bupati Hendy justru menunjuk Sekretaris Daerah (Sekda), menggantikan dirinya.

Menurut Ipung, sapaan akrabnya, agenda audiensi tersebut merupakan hal yang penting untuk didengar langsung oleh bupati. Karena, jelasnya, hal tersebut berkenaan dengan nasib para guru honorer di Jember, agar pemerintah daerah bisa lebih memperhatikan nasib mereka, dan diusahakan untuk direkrut menjadi PKKK.

“Aspirasi dari kawan-kawan guru honorer dalam audiensi ini tentunya sangat penting didengarkan langsung oleh bupati. Karena dari hasil audiensi tersebut mereka berharap pemkab bisa membantu memperjuangkan nasib mereka,” kata Ipung, saat di konfirmasi, Selasa (5/10/2021).

“Lagi pula, apa sih susahnya Bupati Jember menyempatkan datang dan mendengarkan langsung keluhan rakyatnya. Toh, beliau masih ada di Jember,” sambungnya.

Wakabid Organisasi DPC PDI Perjuangan Jember ini pun mengingatkan, janji kampanye Bupati yang siap memberikan pelayanan pada masyarakat. Jadi, tambah Ipung, hal-hal urgent, apalagi persoalan yang berkaitan dengan nasib masyarakat, seharusnya bupati wajib hadir secara langsung.

“Saya ingin ingatkan komitmen Pak Bupati Hendy saat kampanye kemarin, bagaimana ketika nanti tepilih menjadi bupati, katanya siap memberikan pelayanan dan siap melayani masyarakat. Tapi, kok urusan yang urgent dan berkaitan dengan nasib rakyat begini, kok tidak hadir?” ujarnya.

Ipung juga menjelaskan, salah satu poin penting yang ingin disampaikan pada Bupati Jember, saat agenda audiensi tersebut, adalah soal keinginan para guru honorer, agar bisa membantu untuk lolos menjadi PPPK. Menurutnya, hal itu sangat beralasan, karena sebagian besar guru honorer itu telah mengabdi untuk pendidikan di Jember selama puluhan tahun.

“Kita memahami keinginan terbesar teman-teman honorer ini adalah bisa diangkat menjadi PPPK, apalagi kebanyakan dari mereka memang sudah mengabdi belasan tahun. Jadi sangat beralasanlah keinginan tersebut,” jelasnya.

“Jika sudah demikian, pemerintah harusnya memberikan keringanan melalui afirmasi pengabdian, agar para guru honorer tersebut bisa diangkat menjadi PKKK,” pungkasnya. (ryo/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Sumrambah Dorong DPRD Jatim dan Undar Terlibat dalam Pengembangan Kampung Adat Segunung

JOMBANG – Pembangunan Kampung Adat Segunung di Desa Segunung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, terus ...
EKSEKUTIF

Penuhi Kebutuhan Telur dan Sayur, Surabaya Gandeng Kota Blitar

SURABAYA – Pemkot Surabaya terus berupaya menekan inflasi. Salah satu langkah konkret yang tengah dilakukan adalah ...
KRONIK

Bupati Sugiri Tinjau Jembatan Ambrol, Juli atau Agustus Bisa Dibangun

PONOROGO – Ambrolnya Jembatan Mingging di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, pada 28 Maret lalu, mendapatkan ...
KABAR CABANG

DPC Tulungagung Terima Kunjungan Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah

TULUNGAGUNG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung menerima kunjungan Mahasiswa ...
KRONIK

Konsisten, Banyuwangi 13 Tahun Berturut-turut Raih WTP

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali menunjukkan kinerja positif pengelolaan keuangan ...
LEGISLATIF

Puan Maharani Soroti Kekerasan Seksual yang Dilakukan Tenaga Medis

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti kekerasan seksual yang diduga dilakukan tenaga medis, khususnya ...